kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kebijakan AS pengaruhi ekspansi emiten tahun 2018


Kamis, 07 Desember 2017 / 21:47 WIB
Kebijakan AS pengaruhi ekspansi emiten tahun 2018


Reporter: Riska Rahman | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak hanya alasan politik dalam negeri yang membuat emiten menahan ekspansinya di tahun depan. Analis melihat kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS) pun nampaknya ikut mempengaruhi rencana emiten untuk mengembangkan bisnisnya.

Tahun 2018 yang menjadi tahun politik nampaknya membuat para emiten menahan ekspansinya. Buktinya, beberapa emiten terlihat memilih mempertahankan jumlah anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) mereka di tahun depan.

Contohnya PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). Perusahaan farmasi ini menganggarkan capex tahun depan sebesar Rp 1,2 triliun, sama dengan jumlah capex mereka tahun ini.

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pun ikut enggan menambah capex mereka di tahun depan. Jumlah capex UNVR di tahun 2018 stagnan di angka Rp 1,6 triliun.

Selain karena alasan politik dalam negeri, Analis Investa Saran Mandiri Hans Kwee melihat kebijakan ekonomi Paman Sam pun ikut mempengaruhi langkah ekspansi emiten tahun depan.

"Perhatian pelaku pasar tahun depan akan tertuju pada peluang penguatan dollar AS di tahun depan. Adanya rencana normalisasi neraca perdagangan, kenaikan suku bunga acuan The Fed sebanyak tiga kali, dan rencana pemangkasan pajak oleh Presiden Donald Trump turut membuat emiten berhati-hati dalam berekspansi," papar Hans kepada KONTAN, Kamis (7/12).

Meski begitu, ia melihat masih ada beberapa emiten yang nampaknya masih akan gencar berekspansi tahun depan. Beberapa diantaranya berasal dari sektor tambang, perbankan, properti dan konstruksi.

Membaiknya harga komoditas, terutama batubara, mendorong emiten tambang seperti PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Indika Energy Tbk (INDY), dan PT United Tractors Tbk (UNTR) semangat untuk memperluas bisnisnya. Buktinya, ketiga perusahaan tersebut menaikkan jumlah capex mereka untuk tahun 2018 mendatang.

Sektor perbankan pun diprediksi Hans akan gencar berekspansi. "Pertumbuhan kredit yang membaik serta potensi turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) di tahun depan semakin membuat emiten bank gencar ekspansi," ujarnya.

Dan, benar saja. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) pun menaikkan jumlah capex mereka dari Rp 5 triliun menjadi Rp 7 triliun di tahun depan.

Sektor properti dan konstruksi pun berpotensi untuk semakin memperluas bisnisnya. Meningkatnya permintaan rumah dan turunnya suku bunga pinjaman berpotensi membuat emiten properti terdorong untuk terus berekspansi. Mulai banyaknya proyek infrastruktur pemerintah yang selesai jelang pemilu pun seharusnya bisa mendorong emiten konstruksi untuk semakin berekspansi.

Meski banyak tantangan yang bisa mempengaruhi langkah ekspansi emiten tahun depan, Hans mengatakan ekspansi mereka harus tetap berjalan. "Tetapi ekspansi itu juga dibarengi dengan inovasi supaya mereka tetap bisa bertahan lantaran banyaknya pola yang berubah di ekonomi saat ini," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×