kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kebal sentimen negatif, saham penghuni Jakarta Islamic Index (JII) masih prospektif


Rabu, 18 September 2019 / 09:45 WIB
Kebal sentimen negatif, saham penghuni Jakarta Islamic Index (JII) masih prospektif
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

Frederik menilai, BSDE dan CTRA yang merupakan saham emiten properti cukup rentan terhadap perubahan suku bunga. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya minat konsumen untuk mengambil kredit pemilikan rumah (KPR). Sementara BTPS yang merupakan emiten perbankan tentu dipengaruhi oleh pergerakan suku bunga acuan.

Baca Juga: Rata-Rata Reksadana Saham Syariah Loyo, Ini Dua Produk Kinerjanya Moncer

Suku bunga yang semakin turun, lanjut Frederik, justru akan membuat investor lebih tertarik untuk membeli sukuk. “Misalkan bunga semakin turun maka akan lebih menarik untuk membeli sukuk dibanding ekuitas (saham),” jelas Frederik kepada Kontan.co.id.

Sukarno menilai, saham penghuni JII bisa menjadi alternatif bagi investor saat ini. Tetapi ia menekankan agar investor tetap memperhatikan kondisi fundamental dan pergerakan saham secara teknikal.

Sukarno merekomendasikan untuk mengoleksi saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Sebab, harga emas saat ini cenderung menguat (uptrend).

Dia juga merekomendasikan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Menurutnya, kinerja ADRO sepanjang semester I 2019 cukup bagus di tengah pemerosotan batubara saat itu. Saat ini pun harga komoditas batubara sedang menguat.

Terakhir, ia merekomendasikan buy on weakness (BOW) saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Sebab, INCO diprediksi bakal diuntungkan setelah pemerintah mempercepat aturan pelarangan ekspor nikel pada 1 Januari 2020 mendatang.

Baca Juga: Kocok Ulang, Ini Pendatang Baru di Jakarta Islamic Index

“INCO masih menarik, bisa menunggu momentum teknikal untuk kembali buy,” tutup Sukarno.

Hari ini, JII ditutup melemah 0,33% ke level 697,72. Meski demikian, JII telah menguat 1,85% secara year-to-date (ytd) atau lebih tinggi dibanding IHSG yang hanya menguat 0,68% secara ytd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×