Reporter: Olfi Fitri Hasanah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pasar obligasi pemerintah, khususnya Surat Utang Negara (SUN) menambah daftar varian produk. Instrumen investasi baru di Pasar Modal Indonesia tersebut bernama Kontrak Berjangka Surat Utang Negara (KBSUN).
Produk yang juga dikenal dengan nama Indonesia Government Bond Futures (IGBF) ini resmi diluncurkan oleh Tim Pengembangan Pasar Surat Utang (TPPSU) kemarin, Senin (8/5).
TPPSU sendiri merupakan gabungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI).
Dalam keterangan resmi yang diterima KONTAN, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Alpino Kianjaya menjelaskan, KBSUN merupakan instrumen investasi alternatif yang diharapkan dapat menjadi sarana lindung nilai atau hedging bagi investor.
Tujuannya, agar dapat meminimalisasi terpaan risiko ke portofolio. Risiko yang dimaksud antara lain seperti kenaikan yield atau penurunan harga.
Pasar SUN dipilih karena pasar obligasi didominasi oleh obligasi pemerintah. Sebagai catatan, Saat ini nilai outstanding Surat Utang yang tercatat di BEI per 31 Maret 2017 mencapai Rp2.216 triliun, yang terdiri dari 85,33% Surat Berharga Negara dan 14,62% obligasi korporasi.
Di samping itu, ia juga menyampaikan, IGBF diluncurkan agar dapat meningkatkan likuiditas pasar surat utang. Sementara bagi manajer investasi dapat menggunakan IGBF demi menaikkan atau menurunkan total modified duration pada portofolio. Pasalnya, imbas pergerakan paralel dari suku bunga dapat ditekan serendah mungkin.
Mengawali kiprahnya di dunia pasar modal Indonesia, KBSUN menggunakan aset dasar obligasi seri acuan (benchmark) bertenor 5 tahun dan 10 tahun.
Ada pun, investor yang ditargetkan di antaranya perbankan, reksadana, investor institusional, dana pensiun, dan perusahaan asuransi.
Anggota bursa yang berpartisipasi dalam perdagangan KBSUN adalah Binaartha Sekuritas, Henan Putihrai Sekuritas, Nikko Sekuritas Indonesia, Pacific 2000 Sekuritas, RHB Sekuritas Indonesia, Trimegah Sekuritas Indonesia, Universal Broker Sekuritas Indonesia, dan Valbury Sekuritas Indonesia.
Nantinya, BEI dan KPEI akan melakukan proses kliring dan manajemen risiko secara realtime terhadap produk kontrak berjangka dalam perdagangan IGBF.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News