kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KBI optimistis resi gudang terus bertumbuh didukung IS-Ware NextGen


Rabu, 02 Desember 2020 / 14:03 WIB
KBI optimistis resi gudang terus bertumbuh didukung IS-Ware NextGen
ILUSTRASI. PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang melakukan Sosialisasi dan Soft Launching Aplikasi IS-Ware NextGen kepada para pelaku Resi Gudang.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kembangkan aplikasi Registrasi Resi Gudang berbasis blockchain dan Smart Contract, PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) berharap proses registrasi bisa semakin mudah ke depan. Sejak awal, perkembangan teknologi informasi yang masuk ke segala sektor, telah diantisipasi perusahaan pelat merah tersebut.

"Dengan adanya pemanfaatan teknologi informasi dalam Registrasi Resi Gudang ini, kami prediksikan Resi Gudang akan semakin tumbuh ke depan,” ungkap Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi, dalam keterangan resminya, Rabu (2/12).

Sejalan dengan peran dan fungsinya sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang, KBI telah mengembangkan Aplikasi Registrasi Resi Gudang yaitu IS-Ware NextGen. Aplikasi tersebut sudah secara resmi diluncurkan pada 27 November 2020 bersama dengan Kementerian Perdagangan dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, saat Launching IS-Ware NextGen mengungkapkan, dikembangkannya teknologi baru dalam Sistem Resi Gudang (SRG) dapat mendukung pertumbuhan SRG serta mempercepat transformasi perdagangan yang bermuara pada peningkatan ekonomi nasional. IS-WARE Nextgen memiliki peran penting dalam menciptakan rantai perdagangan yang lebih efisien.

Baca Juga: Kembangkan pasar rempah, Indonesia bisa manfaatkan perjanjian dagang

"IS-WARE Nextgen dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi penggunanya dalam melakukan transaksi resi gudang, seperti dalam bentuk kecepatan transaksi dan keamanan,” jelas Agus.

Sebagai instrumen untuk menjaga stabililtas harga, nilai pembiayaaan Resi Gudang menunjukkan pertumbuhan dalam 4 tahun terakhir (2017 – 2020). Apalagi, meskipun jumlah penerbitan resi gudang per Oktober 2020 masih lebih rendah yakni 315 resi gudang, dibandingkan tahun lalu yang mencapai 444 resi gudang, namun nilai pembiayaan di 2020 lebih besar yakni Rp 62,13 miliar atau naik 9,8% dari tahun lalu.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan No 33 tahun 2020, tentang Barang yang Dapat Disimpan di Gudang dalam rangka Penyelenggaraan Sistem Resi Gudang, Saat ini terdapat 18 (delapan belas) jenis komoditas yang masuk dalam skema Sistem Resi Gudang, yaitu Gabah, Beras, Jagung, Kopi, Kakao, Lada, Karet, Rumput Laut, Rotan, Garam, Gambir, Teh, Kopra, Timah, Bawang Merah, Ikan, Pala, dan Ayam beku karkas.

Fajar menambahkan, Indonesia memiliki potesi besar dalam pemanfaatan resi gudang. Apalagi dengan adanya aplikasi IS-Ware NextGen yang memudahkan pemilik komoditas untuk melakukan registrasi.

Baca Juga: Kliring Berjangka Indonesia dorong pemanfaatan SRG untuk jaga harga komoditas

"Dengan luas wilayah dan berbagai komoditas yang dimiliki, kami optimis pemanfaatan Resi Gudang akan terus meningkat ke depan, dan akan terus berkembang,” ungkap Fajar.

Selain itu, ebagai upaya untuk peningkatan pemanfaatan Resi Gudang, KBI juga telah melakukan sosialisasi terkait Aplikasi IS-Ware NextGen kepada para pemangku kepentingan. Kegiatan sosialisasi tersebut, tentunya merupakan bagian dari kegiatan edukasi tentang Resi Gudang yang dilakukan KBI.

Terkait pemanfaatan teknologi Informasi dalam Sistem Resi Gudang, KBI tengah mengembangkan Resi Gudang Tanpa Warkat (Scriptless). Selain itu, Aplikasi IS-Ware NextGen juga akan dikembangkan dalam Mobile Applications, sehingga mempermudah para pemangku kepentingan.

Selanjutnya: Hendak ajukan KUR? Ini syarat, bunga, dan limit pinjaman KUR Bank Mandiri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×