kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kata para analis perihal kenaikan indeks sektor finansial sebesar 3,55% Ytd


Minggu, 30 Mei 2021 / 20:31 WIB
Kata para analis perihal kenaikan indeks sektor finansial sebesar 3,55% Ytd
ILUSTRASI. Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Jakarta,


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto

Hal senada juga disampaikan oleh Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama. Ia menuturkan bahwa prospek sektor perbankan dapat lebih baik pada tahun ini. Hal ini seiringan dengan momentum ekspansi yang dapat sejalan dengan pertumbuhan kredit di tengah suku bunga rendah.

Pun dengan prospek saham bank digital, ia memprediksi saham bank digital memiliki prospek yang cukup baik ke depannya. "Hal ini sejalan dengan akselerasi kebutuhan nasabah di tengah perkembangan teknologi yang dinilai dapat mengurangi biaya perbankan dan berdampak positif bagi marjin bisnis," kata Okie.

Sehingga, sambung Okie, ke depan bisnis dari bank digital tentu menjadi hal yang sangat penting guna menopang bisnis dari holdingnya.

Adapun sentimen yang ada saat ini terkait regulasi yang dalam waktu dekat akan direalisasikan, kebijakan-kebijakan tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif baik nasabah maupun pelaku industrinya.

Baca Juga: OJK menilai sektor jasa keuangan hingga April 2021 masih solid, ini indikatornya

Dari jajaran saham-saham dengan kenaikan tertinggi tersebut, Sukarno menilai saham MTWI, BGTG, dan BNBA menarik dikoleksi karena secara valuasi terbilang masih rendah dibandingkan yang lainnya.

Dinilai dari PBV MTWI berada 1.78 kali, BGTG dengan PBV 1.65 kali, dan BNBA dengan PBV di 1.34 kali. Selain itu, kondisi teknikal ketiganya juga menarik dalam jangka pendek.

Sukarno menambahkan ketiga saham tersebut memiliki potensi kenaikan hingga 15%-30%. "Tapi tetap perhatikan faktor teknikalnya juga. Untuk investor ritel, perhatikan volume perdagangannya dan kekuatan belinya seperti apa," pungkas Sukarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×