Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -JAKARTA.
Sehari menjelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) Kamis, (17/1), rupiah kompak melemah di pasar spot dan Jisdor. Rupiah di pasar spot melemah 0,27% ke level Rp 14.128 per dollar Amerika Serikat (AS). Adapun, kurs tengah rupiah di BI juga melemah 0,49% ke level Rp 14.154 per dollar AS.
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Nanang Hendarsyah menjelaskan, risk off di pasar keuangan global yang dipicu oleh penolakan proposal Brexit oleh parlemen United Kindom (UK). “Ini memicu outflows dana-dana asing jangka pendek dari pasar SBN (surat utang pemerintah) dan aksi beli valas oleh sejumlah bank untuk mengkavecr posisi short dollar,” jelas Nanang kepada kontan.co.id, Rabu (16/1).
Pernyataan Gubernur European Central Bank Mario Draghi terkait ekonomi Eropa yang masih memerlukan stimulus meskipun tidak mengarah ke resesi, serta sentimen negatif dari menguatnya harga minyak dunia menambah dorongan penguatan dollar dalam skala global. “Ini juga memicu seluruh mata uang Asia melemah kecuali Yen sebagai safe haven currency,” jelas Nanang lebih lanjut.
BI, kata Nanang juga telah mengantisipasi tekanan eksternal ini terhadap rupiah. Pasalnya, BI selalu memantau kurs offshore NDF di time zone New York yang merangkak naik ke Rp 14.216 per dollar AS.
Makanya, BI membuka lelang domestic non deliverable forward DNDF dengan incoming bid sebesar US$ $186 juta. Bank sentral juga menerima seluruh jumlah penawaran yang masuk alias bidding. Selesai lelang selama 15 menit BI juga melanjutkan intervensi DNDF melalui delapan broker.
Intervensi melalui pasar DNDF yang konsisten menyebabkan offshore non deliverable forward (NDF) tidak lanjut melemah. Alhasil, rupiah yang sempat melemah ke 14.160 kembali menguat dan ditutup di level Rp 14.128 di pasar spot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News