Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup mengalami penguatan seiring dengan pergerakan bursa saham di kawasan Asia.
IHSG ditutup naik 29,66 poin atau 0,53 % menjadi 5.563,75 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 4,82 poin (0,52 %) menjadi 926,39 poin.
"Penguatan IHSG seiring dengan Bursa Asean yang mencatat kenaikan serempak hari ini (23/3)," kata Analis NH Korindo Securities Indonesia Bima Setiaji di Jakarta, Kamis (23/3).
Ia menambahkan bahwa euforia peluang Indonesia mendapat kenaikan peringkat dari Standard & Poor's (S&P) menambah sentimen positif bagi laju IHSG sehingga kembali menembus rekor tertingginya.
Berdasarkan catatan BEI, posisi IHSG tertinggi sebelumnya berada pada level 5.543 poin pada 21 Maret 2017. Pada Kamis (23/3) ini, IHSG berada di level 5.563 poin.
Ia menambahkan bahwa sebagian investor memperkirakan akan ada kenaikan peringkat surat utang Indonesia dalam waktu dekat, setidaknya pada Mei 2017. Di sisi lain, Bank Dunia turut memperkirakan adanya kenaikan peringkat dari S&P.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa masih berlangsungnya aliran dana investor asing ke pasar saham domestik turut menjadi faktor pendorong bagi IHSG.
"Aliran masuk dana asing mendorong proses kenaikan IHSG, potensi penguatan lebih tinggi pun terlihat semakin besar ke depannya," katanya.
Dalam data BEI, investor asing membukukan beli bersih atau "foreign net buy" sebesar Rp429,144 miliar pada Kamis ini (23/3).
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan pada Kamis (23/3) ini sebanyak 312.111 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 11,480 miliar lembar saham senilai Rp8,020 triliun.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 7,29 poin (0,03 %) ke level 24.327,70, indeks Bursa Nikkei naik 43,93 poin (0,23 %) ke level 19.085,31, dan Straits Times menguat 6,74 poin (0,28 %) posisi 3.126,93.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News