Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup positif 0,53% menjadi 5.563,75 pada perdagangan Kamis (23/3). Penguatan IHSG masih ditopang aksi beli investor asing yang mencapai Rp 429 miliar.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, penguatan IHSG ditopang oleh capital inflow yang cukup besar sehubungan dengan kondisi fundamental markoekonomi Indonesia yang membaik. ”Kita juga masih menunggu keputusan S&P menaikan peringat surat utang Indonesia,” katanya, Kamis (23/3).
Menurutnya, Indonesia telah menjalankan kebijakan fiskal secara disiplin dan kebijakan pemerintah cukup pro pasar. Seperti pengalihan subsidi BBM untuk infrastruktur serta berbagai paket kebijakan ekonomi yang dibuat.
Makanya, hal tersebut memperkuat posisi IHSG ke depanya minimal bisa tembus level 5.750 tahun ini. Untuk perdagangan besok, Nafan melihat ada peluang bullish karena terdapat white opening marubozu candle. Dia memprediksi, IHSG akan bergerak positif dengan rentang support 5.514 dan resistance 5.602.
Sementara itu, Kepala Riset Erdikha Elit Sekuritas Wilson Sofan mengatakan, IHSG menguat dan mencoba mencetak rekor tertinggi baru. Stochastic membentuk golden cross di area overbought, yang menunjukkan potensi penguatan terbatas. ”Bill William menunjukkan deselerasi, namun momentum masih bertahan diarea positif,” kata Wilson.
Apabila IHSG mampu bertahan melebihi upper fractal pada level 5.566 maka tren penguatan masih berlanjut. Wilson memprediksi, IHSG masih bullish dengan rentang support 5.550 dan resistance 5.575. Adapun saham yang bisa diperhatikan BBCA, BBNI, BBRI, BBTN, PGAS, PTPP, WIKA, dan WSKT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News