Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pada penutupan perdagangan Senin (15/8) indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 1,05% pada level 5.320 dibanding pada perdagangan hari sebelumnya. Penurunan ini terjadi setelah dua bulan terakhir peningkatan IHSG tanpa koreksi yang signifikan.
Analis Lautandhana Securindo Krishna Setiawan mengatakan penurunan ini masih murni faktor teknis karena memang IHSG naik dari waktu pertama kali Juni di level terendah Rp 4.754, dan naik terus tanpa koreksi berarti hingga di level Rp 5.476.
"Memang lebih ke faktor teknis, emiten juga banyak melakukan aksi profit taking jadi pergerakan IHSG sedikit terkoreksi," kata Krishna kepada KONTAN, Senin (15/8).
Makanya Krishna memprediksi hingga akhir tahun IHSG masih dapat bangkit hingga target di akhir tahun berada di level 6.000-an. Mengingat kondisi pasar yang cenderung masih baik seiring arus dana asing yang masuk. "Biasanya kalau ada pergerakan pasar yang cukup signifikan investor asing yang kabur duluan," kata Khrisna.
Senada juga diungkapkan, Analis Milenium Danatama Sekuritas M Al Amin, penurunan IHSG yang ada saat ini akibat dari masih adanya aksi profit taking dari beberapa emiten khususnya di sektor perbankan dan properti.
Selain itu juga ada beberapa faktor dalam negeri yang mempengaruhi seperti data-data industri yang menurun pada semester I tahun ini. "Seperti data penjualan otomotif juga masih turun," kata Amin.
Namun amin masih optimis hingga akhir tahun target IHSG akhir tahun masih berada di level 5.550-5.650 hingga akhir tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News