kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus corona di AS melesat, emas kian menyilaukan


Senin, 06 Juli 2020 / 08:40 WIB
Kasus corona di AS melesat, emas kian menyilaukan
ILUSTRASI. Emas batangan


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga emas naik lebih tinggi pada hari Senin karena kekhawatiran atas lonjakan infeksi virus corona di Amerika Serikat (AS) dan Amerika Latin. 

Optimisme terhadap tanda-tanda pemulihan ekonomi mulai luntur dan mendorong investor untuk mencari logam safe-haven.

Mengutip Reuters, Senin (6/7) pukul 08.00 WIB, harga emas gold 0,1% menjadi US$ 1.775,97 per ons troi. Namun, harga emas berjangka AS koreksi tipis 0,2% menjadi US$ 1.787,30 per ons troi. 

Baca Juga: Menurut analis, emas ETF bakal jadi penentu pergerakan harga emas di tahun ini

Sentimen utama yang mengangkat harga emas datang setelah jumlah infeksi virus corona baru di AS meroket tajam. Dalam empat hari pertama bulan Juli saja, 15 negara bagian AS sudah melaporkan peningkatan rekor dalam kasus Covid-19 baru. 

Menurut perhitungan Reuters, jumlah kasus positif virus corona di Negeri Paman Sam hampir 3 juta orang dan menewaskan sekitar 130.000. 

Bahkan, kini lebih dari 11,35 juta orang telah dilaporkan terinfeksi oleh virus corona di seluruh dunia sejauh ini.

Emas juga diuntungkan dari suku bunga yang lebih rendah di seluruh dunia dan ukuran stimulus yang jumbo dari bank sentral di negara-negara besar. Selama ini, pesona si kuning datang karena dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.

Sementara itu, indeks dolar bertahan stabil terhadap sekeranjang mata uang utama pada awal pekan ini. 

Baca Juga: Harga emas 24 karat Antam hari ini naik Rp 2.000 per gram, Sabtu 4 Juli 2020

Fokus investor pun kini bergeser ke data aktivitas sektor layanan AS untuk bulan Juni yang akan dirilis pekan ini. Indeks Institute for Supply Management untuk aktivitas non-manufaktur diperkirakan naik menjadi 50,0 pada bulan Juni dari 45,4 pada bulan sebelumnya. Hal ini menunjukkan aktivitas ekonomi yang berhenti semakin berkurang. 

Selain itu, saham Asia bertahan di dekat tertinggi empat bulan sebagai investor mengandalkan likuiditas super murah dan stimulus fiskal untuk mempertahankannya pemulihan ekonomi global bahkan seperti melonjaknya kasus virus corona di AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×