kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kasus bayi Debora klimaks tekanan saham MIKA


Selasa, 12 September 2017 / 05:30 WIB
Kasus bayi Debora klimaks tekanan saham MIKA


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - Saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) tengah tertekan kasus kematian bayi Debora. Namun, jika dicermati lebih lanjut, tekanan terhadap saham MIKA sudah terjadi sejak lama.

Periode Juni-Juli menjadi masa-masa tekanan terbesar saham MIKA. Sehingga, sejak awal tahun, saham MIKA telah mengakumulasi penurunan 21% sejak awal tahun.

Tekanan yang terus terjadi datang dari sentimen kinerja perusahaan. Semester I 2017, pendapatan MIKA turun 2% secara tahunan jadi Rp 1,23 triliun dari sebelumnya Rp 1,26 triliun.

Demikian pula dengan laba bersihnya. Laba bersih perusahaan susut 5% jadi Rp 365 miliar dari sebelumnya Rp 386 miliar. Menurut Aditya, perolehan kinerja itu berada dibawah konsensus analis.

Clarence Ryan, analis Maybank Kim Eng Sekuritas mengatakan, perolehan kinerja itu jauh berada dibawah ekspektasi. "Laba bersih MIKA hanya setara 48% dari konsensus full year 2017," ujarnya dalam riset 5 September.

Felicia Trenseno, analis CIMB Sekuritas menjelaskan, pemicu penurunan MIKA justru karena tidak semua rumah sakit milik MIKA melayani pasien BPJS. Hal ini membuat volume kunjungan pasien MIKA jadi lebih sedikit dibanding rumah sakit lainnya.

"Hal ini juga akan memberikan efek negatif untuk sejumlah rumah sakit baru MIKA," jelas Felicia dalam riset 11 September.

Aditya sependapat. Soal pasien BPJS justru yang membuat kinerja MIKA tertekan. Ia menambahkan, kinerja MIKA yang lebih baik pada 2016 juga karena pada periode itu banyak kasus demam berdarah.

Namun, hingga saat ini juga belum terlihat adanya kejadian luar biasa seperti tahun lalu yang bisa meningkatkan kinerja MIKA. "Kasus Debora menjadi puncak segala tekanan bagi saham MIKA," imbuhnya.

Bagi yang belum memiliki saham MIKA, Aditya tidak merekomendasikan untuk masuk ke saham tersebut. Kecuali, jika investor hanya ingin transaksi jangka pendek.

"Bisa swing trade karena terlihat ada potensi rebound menukju level Rp 2.100-Rp 2.050 per saham," ujar Aditya. Rebound karena tekanan yang terjadi kemarin telah membuat saham MIKA berada dalam kondisi jenuh jual.

Menurutnya, kinerja MIKA kuartal III nanti akan menjadi faktor yang paling menetukan prospek saham MIKA kedepannya.

Sementara, Felicia menurunkan rekomendasinya menjadi hold dengan target harga Rp 2.100 per saham. Ia juga merevisi prediksi earning per share (EPS) MIKA antara 9% hingga 30% seiring dengan potensi turunnya trafik pasien MIKA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×