kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Anggaran kesehatan 2018 naik, MIKA optimistis


Rabu, 23 Agustus 2017 / 21:43 WIB
Anggaran kesehatan 2018 naik, MIKA optimistis


Reporter: Riska Rahman | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Alokasi anggaran kesehatan yang meningkat dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2018 berpeluang mendongkrak pendapatan emiten kesehatan dan farmasi. Meski begitu, nampaknya tak semua emiten bisa merasakan kenikmatan tersebut.

Tahun depan, pemerintah mengalokasikan Rp 110,2 triliun untuk anggaran kesehatan pada RAPBN 2018. Hampir seperempat dari anggaran tersebut sebesar Rp 25,2 triliun akan digunakan untuk program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Hubungan Investor PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) Aditya Widjaja mengatakan, perusahaan berharap dinaikkannya anggaran kesehatan di tahun depan dapat berdampak positif ke kinerja emiten rumahsakit ini. Walau baru memiliki satu rumahsakit yang melayani pasien BPJS, MIKA tetap optimistis kinerja mereka bisa kian membaik karena anggaran kesehatan tersebut.

Optimisme ini berakar dari rencana akuisisi MIKA di tahun ini. Aditya bilang, pihaknya berencana untuk mengakuisisi tujuh rumahsakit yang melayani BPJS. "Dengan anggaran kesehatan yang meningkat tahun depan, diharapkan reimbursement rate akan lebih baik," paparnya, Rabu (23/8).

Akuisisi tersebut juga menambah jumlah rumahsakit MIKA yang melayani layanan BPJS. Jika berjalan lancar, akuisisi yang rencananya akan selesai pada Oktober 2017 nanti menjadikan jumlah rumahsakit MIKA yang melayani BPJS menjadi 8 rumah sakit.

Namun, Aditya mengaku masuknya perusahaan ke layanan BPJS tak mampu memberikan kontribusi banyak ke pendapatan perusahaan. "Kami masih pemain baru untuk layanan BPJS. Penambahan rumahsakit ini paling hanya mampu meningkatkan pendapatan tak lebih dari 10% ke depannya," kata Aditya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×