Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) mendapatkan berkah dari naiknya harga komoditas mineral di tahun ini. Pihaknya optimistis, fenomena commodities supercyle yang terjadi saat ini akan membuat kinerja keuangannya lebih baik dari torehan di 2020.
Harjanto Widjaja, selaku Direktur Utama PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) memaparkan rata-rata komoditas yang diproduksi oleh ZINC saat ini masih menunjukkan peningkatan harga. Namun untuk komoditas yang memberikan kontribusi terbesar dari peningkatan harga komoditas yaitu untuk Seng dan Timbal.
"Di mana dari data perdagangan pada tanggal 10 September 2021, komoditas seng mengalami kenaikan mencapai harga US$ 3,087 per ton, dari yang sebelumnya yaitu US$ 3,071 per ton. Sementara untuk komoditas timbal mengalami kenaikan mencapai US$ 2,368 per ton, meskipun sempat menurun mencapai US$ 2,323 per ton pada 9 September 2021," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (14/9).
Harjanto melihat seiring dengan pemulihan ekonomi setelah pandemi yang terus digencarkan serta diikuti oleh peningkatan permintaan dari berbagai negara, pergerakan harga komoditas diprediksi masih akan bergerak naik setidaknya hingga akhir tahun ini.
Baca Juga: Harga komoditas naik, laba bersih Kapuas Prima Coal (ZINC) melonjak 118%
Menurutnya, hal ini juga didukung oleh fakta bahwa saat ini pasar tengah mengalami fenomena commodities supercycle, yang merupakan periode di mana harga-harga komoditas mengalami kenaikan dalam waktu yang panjang.
"Kami optimis untuk tahun ini kinerja Perseroan dapat lebih baik dibandingkan pencapaian di tahun 2020, dengan target penjualan mencapai Rp 1,2 triliun hingga Rp 1,5 triliun, seiring dengan peningkatan harga komoditas dan langkah strategis yang dijalankan oleh ZINC untuk meningkatkan produksi dan penjualan," ujarnya.
Memanfaatkan momentum ini, Harjanto bilang, strategi yang dijalankan ZINC adalah menggencarkan kapasitas produksi dan penambangan. Sejalan dengan upaya ini, ZINC juga menambah jumlah alat berat dan membangun infrastruktur berupa terowongan di bawah tanah. Selain itu pula, salah satu smelter ZINC ditargetkan dapat beroperasi pada kuartal IV 2021 sehingga diharapkan dapat mendorong kinerja ke depan.
"Selain itu, untuk komoditas bijih besi kami juga terus meningkatkan kapasitas produksi dan melakukan penjualan ke salah satu smelter di Indonesia," tandasnya.
Selanjutnya: Harga komoditas positif, penjualan Kapuas Prima Coal (ZINC) melonjak pada semester I
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News