Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
CPIN berpotensi technical rebound ke Rp 6.075 hingga Rp 6.125 per saham. BRPT berpotensi technical rebound ke Rp 835 hingga Rp 870. Penguatan ini didorong oleh koreksi harga yang cukup dalam pada kedua saham tersebut.
Meskipun diprediksi mengalami penguatan dalam jangka pendek, Hendriko menyarankan investor untuk wait and see sambil menunggu sinyal reversal. Sebab, harga saham keduanya cenderung downtrend sehingga berpotensi mengalami koreksi lebih lanjut.
Baca Juga: Tekanan pasar dan nilai emisi kecil bikin puluhan saham jadi gocap
"CPIN support di 5.300 hingga Rp 5.400. BRPT support 835 hingga 870," katanya ketika dihubungi Kontan.co.id, Sabtu (29/2).
Di sisi lain, Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan menilai turunnya kapitalisasi pasar CPIN dan BRPT di bawah Rp 100 triliun tidak menjadi sentimen yang krusial terhadap pergerakan harga saham nantinya.
Menurutnya, investor asing masih tertarik pada saham-saham yang berkapitalisasi pasar triliunan. "Kalau turun dari Rp 100 triliun tidak ada permasalahan," katanya.
Apalagi, CPIN dinilai masih memiliki prospek karena permintaan terhadap bisnisnya masih baik. Sentimen yang mungkin mempengaruhi pergerakan nantinya terkait regulasi pemerintah seperti peraturan harga pupuk, harga ayam, dan harga telur.
Baca Juga: Simak rekomendasi saham-saham yang paling banyak dilepas asing dalam sepekan
Sementara itu, BRPT juga dinilai masih prospektif karena perusahaan yang bergerak di industri kimia itu memiliki pasar yang masih kuat. Ditambah lagi, BRPT tengah mencoba langkah-langkah substitusi impor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News