Reporter: Yuliana Hema | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) menargetkan pendapatan bisa tumbuh minimal 50% pada 2023. Pasalnya emiten bahan baku kimia khusus telah mengantongi 5.000 proyek.
Direktur Utama Sinergi Multi Lestarindo Siu Min mengatakan dalam catatannya, SMLE bisa mengantongi pendapatan di kisaran Rp 180 miliar hingga tutup 2023.
Dia bilang SMLE telah beberapa proyek yang sudah deal. Dus, Sui pun optimistis SMLE bisa menjadi perusahaan multinasional di bidang bahan baku kimia.
"Ekspektasi kami, pendapatan bisa tumbuh minimal 50% dan net profit bisa meningkat 2 kali sampai tiga kali lipat," jelas Siu di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (10/1).
Baca Juga: Resmi Melantai di Bursa, Saham Sinergi Multi Lestarindo (SMLE) Melesat 35%
Sebagai gambaran, SMLE membukukan penjualan sebesar Rp 92,21 miliar per Juni 2023. Penjualan ini tumbuh 49,42% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 61,78 miliar per Juni 2022.
Sementara laba bersih periode berjalan SMLE mencapai Rp 2,22 miliar per semester I-2023. Angka tersebut meningkat 65,36% YoY dari Rp 1,34 miliar pada paruh pertama di 2022.
Adapun SMLE telah merampungkan proses penawaran umum perdana alias Initial Public Offering (IPO). Dalam aksi korporasi ini, SMLE menawarkan 465,62 juta saham dalam IPO. Jumlah tersebut setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh usai IPO.
Sinergi Multi Lestarindo mematok harga IPO Rp 175. Ini merupakan batas bawah dari harga masa penawaran awal alias bookbuilding di rentang Rp 175–Rp 190.
Pada pencatatan perdana saham ini, SMLE akan mencatatkan 2,32 miliar saham. Dengan demikian, kapitalisasi pasar SMLE mencapai Rp 407,42 miliar di debut perdananya.
Siu menjelaskan mayoritas penggunaan dana IPO akan digunakan untuk belanja modal. Di antaranya, pembelian gudang dan pengembangan divisi Research & Development (R&D).
Sisanya akan digunakan untuk modal kerja, berupa pembelian bahan baku untuk unit bisnis food ingredients, personal care dan cosmetics ingredients, serta industrial chemical ingredients.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News