Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Kinerja PT Rimo Catur Lestari Tbk (RIMO) kian babak belur. Emiten ritel ini kembali merugi di sepanjang sembilan pertama 2014. Hal ini berbuntut pada membengkaknya defisiensi modal perseroan.
RIMO mencatatkan rugi bersih per akhir September 2014 sebesar Rp 3,14 miliar. Angka kerugian ini memang lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu, yaitu sebesar Rp 4,85 miliar. Namun, nilai akumulasi kerugian makin bertambah.
Saldo perseroan mengalami defisit hingga Rp 167,17 miliar. Hal ini membuat perseroan sulit untuk menekan kewajiban, sehingga total nilai kewajiban lebih tinggi dibanding aset. Alhasil, perseroan mengalami kekurangan modal.
Nilai defisiensi modal RIMO di kuartal III-2014 mencapai Rp 58,25 miliar. Manajemen RIMO dalam laporan keuangannya mengatakan, persaingan yang ketat membuat perseroan sulit mendongkrak penjualan.
"Pendapatan toko berkurang disebabkan beberapa faktor, antara lain persaingan departementt store yang semakin ketat seperti dengan Matahari, Centro, dan departement store lain," jelasnya.
Penjualan RIMO sepanjang Januari-September 2014 anjlok hingga 64% dari Rp 266,28 juta menjadi Rp 95,85 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News