kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.093.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.430   24,00   0,15%
  • IDX 7.937   83,06   1,06%
  • KOMPAS100 1.111   9,35   0,85%
  • LQ45 809   4,06   0,50%
  • ISSI 272   3,87   1,45%
  • IDX30 420   2,48   0,59%
  • IDXHIDIV20 486   1,71   0,35%
  • IDX80 123   0,86   0,71%
  • IDXV30 133   -0,09   -0,07%
  • IDXQ30 136   1,05   0,78%

KAEF dirikan perusahaan produsen bahan baku obat


Rabu, 27 Januari 2016 / 09:10 WIB
KAEF dirikan perusahaan produsen bahan baku obat


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berupaya mengurangi ongkos bahan baku dengan membentuk perusahaan bahan baku obat.

Perusahaan farmasi pelat merah ini menggandeng PT Sungwun Pharmakopia Indonesia membentuk perusahaan patungan bernama PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia.

Modal dasar perusahaan patungan ini sebesar Rp 110 miliar dengan modal disetor Rp 27,5 miliar. Kepemilikan KAEF di perusahaan tersebut 75% dan sisanya milik Sungwun Pharmakopia. Artinya, KAEF menyetor modal sekitar Rp 20,6 miliar.

"Dananya berasal dari kas internal," sebut Rusdi Rosman, Direktur Utama KAEF, Selasa (26/1).

Rusdi mengatakan, perusahaan patungan ini bergerak di bidang industri kimia, bahan baku obat active pharmaceutical ingredient dan high functional chemical. Pembentukan perusahaan ini untuk memberi jaminan ketersediaan bahan baku atas produk obat yang bakal diproduksi KAEF Produk anak usaha baru ini bakal menekan biaya bahan baku.

"Jadi pada akhirnya bisa menurunkan biaya pengadaan bahan baku bagi KAEF," ujar Rusdi.

Tahun ini perseroan menyiapkan belanja modal Rp 1 triliun. KAEF akan menggunakan belanja modal ini untuk membangun pabrik bahan baku obat dan suplemen kesehatan di Lippo Cikarang, Jawa Barat.

Selain itu, KAEF akan menggunakan belanja modal untuk pembangunan pabrik obat-obatan di Banjaran, Bandung, Jawa Barat dan pendirian pabrik garam farmasi tahap II di Batuwakon, Jombang, Jawa Timur serta pabrik diagnostic di Bali.

KAEF juga berniat membangun 125 apotek dan klinik di sejumlah kota di Indonesia dengan anggaran Rp 150 miliar Rp 200 miliar. Sumber dana belanja modal dari kas dan sindikasi lembaga keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×