kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

KAEF digitalisasi bisnis demi efisiensi


Kamis, 28 Desember 2017 / 09:14 WIB
KAEF digitalisasi bisnis demi efisiensi


Reporter: Riska Rahman | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BANDUNG. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menjalin kerjasama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) melakukan digitalisasi seluruh proses bisnis farmasi. Lewat digitalisasi ini, KAEF menargetkan dapat melakukan efisiensi minimal 20% di 2019.

Perwujudan kemitraan ini ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) yang dilakukan oleh Direktur Utama KAEF Honesti Basyir dan Direktur Enterprise & Business Service TLKM Dian Rahmawan, Rabu (27/12).

Digitalisasi ini meliputi penyediaan infrastruktur cloud dan jaringan (network), hardware, serta sistem aplikasi terpadu. Sistem aplikasi yang disediakan oleh TLKM terdiri dari smart stock, omni channel, customer loyalty, big data analytics, integrasi klinik, program rujuk balik, serta layanan home care.

Seluruh infrastruktur digital tersebut terintegrasi dengan Enterprise Resource Planning (ERP) yang sudah diterapkan KAEF sejak Oktober 2016. "Penerapan digitalisasi dari hulu ke hilir terhadap value chain bisnis KAEF yang meliputi produksi sampai ritel ke apotek dilakukan untuk bisa menjadi perusahaan healthcare terkemuka yang memiliki daya saing global," papar Honesti, Rabu (27/12).

Digitalisasi seluruh proses bisnis dilakuakn secara bertahap mulai 2018. Proses digitalisasi pertama dimulai di bisnis ritel outlet pada triwulan pertama 2018. Selanjutnya, digitalisasi juga diterapkan di lini distribusi, manufaktur, serta bisnis lain. Digitalisasi diharapkan bisa beroperasi secara end-to-end pada 2019.

Penggunaan sistem digital ini, menurut Honesti, mampu menekan beban operasi KAEF. Ia menargetkan beban operasi bisa ditekan hingga minimal 20% mulai 2019.

Efisiensi ini turut berdampak pada margin laba yang bisa diperoleh KAEF. Menurut Honesti, saat ini net income margin mereka berada di angka 2,5%. "Dengan digitalisasi ini, kami ingin net income margin bisa mencapai 5% di tahun 2019," ujar dia.

Dalam proses digitalisasi ini, KAEF sepakat membagi incremental revenue yang didapat kepada TLKM sehingga kerja sama ini menguntungkan kedua perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×