Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah Kabinet Indonesia Maju resmi dilantik, mayoritas saham emiten BUMN menghijau pada penutupan perdagangan, Kamis (24/10).
Misal, harga saham ANTM naik 2,09% menjadi Rp 975 per saham pada Kamis (24/10). Lalu saham BBRI menguat 2,87% ke Rp 4.300 per saham. Saham BMRI naik 2,12% menjadi Rp 7.225 per saham. Lalu saham BBNI melompat 4,64% ke Rp 7.900 per saham.
Kemudian saham WSKT naik 1,21% menjadi Rp 1.670 per saham, saham WIKA menguat 1,43% ke Rp 2.130 per saham, dan saham PTPP mendaki 2,25% menjadi Rp 1.815 per saham.
Direktur Avere Investama Teguh Hidayat mengatakan naiknya mayoritas saham-saham BUMN karena pasar merespons positif pengumuman kabinet, bukan hanya terpilihnya Erick Tohir sebagai Menteri BUMN.
Baca Juga: Erick Thohir usul empat nama untuk wakil menteri BUMN
“Susunan Kabinet Indonesia Maju bisa dikatakan cukup ideal karena diisi banyak professional dan banyak orang-orang yang dikenal seperti Erick Tohir, Wishnutama, Nadiem Makarim, dan Sri Mulyani,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (24/10).
Namun, kalau spesifik soal efek Erick Tohir sebagai Menteri BUMN, pasar masih melihat dulu bagaimana kinerjanya nanti. Sebab Erick dikenal sebagai sosok yang minim pengalaman di pemerintahan. Ia lebih banyak aktif di dunia olahraga dan usahanya di bisnis swasta.
Teguh menilai, selain sentimen kabinet baru pemerintahan Jokowi, harga saham pelat merah memang sudah saatnya kembali naik sete;ah dalam beberapa bulan terakhir tertekan sejumlah sentimen seperti seperti pilpres, demonstrasi, dan perang dagang yang tidak kunjung selesai.
Baca Juga: Jokowi: Formasi wamen sudah rampung, segera dilantik
“Setelah kemarin cerita-cerita jeleknya udah keluar, sekarang saatnya giliran cerita bagus yang menghiasi pasar,” ujarnya.
Teguh memproyeksikan naiknya saham emiten BUMN bisa saja berlanjut sebab saham-saham yang sedang naik masih jauh dari posisi tertingginya akibat koreksi pasar yang cukup besar sebelumnya.
Misalnya saja saham BMRI yang saat ini berada di level Rp 7.225 masih tergolong murah karena sebelumnya harga BMRI sempat bertengger di level Rp 10.000 per saham.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani pastikan kebutuhan Wamen masuk dalam APBN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News