kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Kabelindo Murni bidik pendapatan 2018 tumbuh 25%


Senin, 26 Februari 2018 / 22:18 WIB
Kabelindo Murni bidik pendapatan 2018 tumbuh 25%
ILUSTRASI. Kabelindo Murni Tbk KBLI


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) membidik pertumbuhan pendapatan tahun ini sebesar 25%. Pencapaian kinerja akan didukung beberapa faktor, diantaranya adanya permintaan dari sektor perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Petrus Nugroho Dwisantoso, Direktur Independen PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) menyatakan, permintaan dari perusahaan BUMN naik, namun dari sektor swasta masih cukup berat. Di sektor swasta saat ini perusahaan masih menunggu potensi lebih. Selain itu, persaingan di sektor ritel juga masih cukup berat.

“Target (pendapatan naik) sampai 25%,” kata Petrus kepada Kontan.co.id, belum lama ini.

Menurutnya, permintaan pada sektor BUMN diantaranya berasal dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sebagaimana diketahui, PLN saat ini sedang menggenjot proyek listrik 35.000 megawatt sampai pelosok Indonesia. Pembangunan proyek tersebut memerlukan jaringan kabel yang sangat besar. Oleh karena itu, berpotensi mengerek permintaan kabel perusahaan.

Dia mengatakan, realisasi kenaikan permintaan kabel pada proyek listrik pada tahun lalu naik 10%. Catatan tersebut dinilai belum cukup signifikan apabila dirunut dari potensi proyek yang besar. Sebab, berjalanannya proyek saat ini juga dinilai belum maksimal. “Tapi permintaan dari PLN naik perlahan,” imbuhnya.

Pada kuartal III-2017, penjualan produk KBLM diantaranya didominasi oleh kabel listrik sebesar 98,88%, sisanya merupakan penjualan produk kabel telekomunikasi. Pembeli yang menyumbang pendapatan lebih dari 10% diantaranya PT Cakra Lima (30,82%),  PLN (32,65%), dan PT Sinar Baru Tetap Agung (25,43%). Penjualan khusus untuk PLN meningkat, sebelumnya hanya berkontribusi 31,78%.

Selain adanya potensi permintaan dari PLN, Petrus mengatakan, peningkatan utilisasi pabrik juga mendorong penjualan kabel bisa berpotensi naik 25%. Sebab, saat ini masih ada sisa kapasitas yang belum diutilisasi, sehingga masih ada potensi untuk ditingkatkan. “(Utilisasi) baru 70an%,” lanjutnya.

Selain dengan PLN, KBLM juga menjaring proyek pada perusahaan BUMN lainnya. Diantaranya PT Len Industri, PT Kereta Api Indonesia, PT Adhi Karya. Sejak awal 2017, Kabelindo Murni juga mengerjakan proyek pengadaan kabel untuk penggantian jaringan kabel di Porsea, Siantar, Sumatera Utara, dan Kisaran, Asahan, Sumatra Utara.

Sampai dengan kuartal III-2017, KBLM membukukan pendapatan sebanyak Rp 878,03 miliar. Angka ini naik 14,65% dibandingkan dengan pendapatan periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 765,80 miliar. Sedangkan laba bersih pada kuartal III-2017 sebesar Rp 18,16 miliar. Padahal kuartal III-2016, KBLM membukukan laba bersih Rp 31,79 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×