Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
KUALA LUMPUR. Harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) tumbang dan mencatat penurunan terbesar dalam lebih dari tiga pekan. Naiknya ekspor CPO dari Malaysia diyakini akan menurun pasokan CPO global.
Kontrak harga CPO pengiriman Maret turun 1,5% menjadi 2.600 ringgit (US$ 791) per metrik ton saat diperdagangkan di Bursa Malaysia Derivatives pukul 11:31 waktu Kuala Lumpur, Senin (6/1). Penurunan harga ini merupakan yang terbesar sejak 13 Desember.
Pada pekan lalu, harga CPO berjangka naik 0,3% dan memperpanjang reli harga CPO menjadi 2,7% yang terjadi sejak dua minggu sebelumnya.
Oil Word menyebutkan, permintaan CPO global berpotensi turun untuk pertama kalinya dalam 16 tahun yang terjadi mulai 1 Oktober. "Ekspor diproyeksikan melemah ke depannya, karena ada banyak pasokan minyak goreng dari minyak bunga matahari dan lainnya," kata Arhnue Tan, analis Alliance Investment Bank Bhd kepada Bloomberg di Kuala Lumpur.
Ia menyimpulkan, penurunan harga CPO terjadi karena melemahnya permintaan CPO dunia karena kalah bersaing dengan sumber minyak goreng nabati lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News