Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Yudho Winarto
"Untuk rencana ini, kami berencana untuk membuka beberapa rute penerbangan langsung yang baru, terutama sehubungan dengan rencana kami untuk mengembangkan Lombok sebagai hub terbaru kami di Indonesia. Akan ada rute baru dari Lombok ke Bali, Perth, dan Yogyakarta. Selain itu ada juga beberapa rute baru lainnya yang saat ini masih dalam proses," katanya.
Lalu untuk target keterisian penumpang di 2019, CMPP mematok target di kisaran 84% hingga 85%. Sebagai perbandingan pada tahun 2018, CMPP mencatatkan tingkat keterisian pada kisaran 81%.
Sementara dari GIAA, Ikhsan belum bisa memberikan komentar soal rilis kinerja di tahun 2018 dan target di tahun ini. "Rilis kinerja 2018 sedang diaudit, sekitar akhir Maret 2019 baru dirilis," ujarnya.
Tapi sebelumnya Direktur Utama GIAA I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra pernah mengatakan bahwa pihaknya menargetkan untuk mencatat laba sebesar Rp 1 triliun di tahun 2019.
Salah satu strategi Garuda Indonesia adalah dengan menaikkan harga tiket. Sementara untuk penambahan rute baru, Ikhsan mengungkapkan pada bulan Maret mendatang pihaknya bakal bakal membuka satu rute baru untuk penerbangan Jakarta-Nagoya.
"Selanjutnya akan dibuka juga rute Jakarta-Istambul, Jakarta-LA via Seoul, Jakarta-Moskow dan Bali-Haneda," tambahnya.
Lalu soal penambahan armada baru, Ikhsan bilang di 2019 ini pihaknya bakal menambah satu unit pesawat baru tipe Airbush 330 neo. Sedangkan untuk rata-rata keterisian pesawat Garuda Indonesia diharapkan tetap berada di kisaran 74% hingga 75%.
"Angka tersebut merupakan rata-rata keterisian pesawat per tahun. Jadi untuk tahun ini, keterisian pesawat Garuda Indonesia masih dalam kisaran tersebut. Sementara untuk performancenya ditargetkan naik 91% di 2019 karena di 2018 mencapai 90%," tutup Ikhsan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News