kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Jurus Bahana TCW menggenjot performa reksadananya


Senin, 03 Agustus 2015 / 21:49 WIB
Jurus Bahana TCW menggenjot performa reksadananya


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Untuk menggenjot performa reksadana, para manajer investasi memiliki kiat masing-masing. Begitu pula dengan PT Bahana TCW Investment Management.

Edward P Lubis, Direktur Utama Bahana TCW mengungkapkan, mengangkat return reksadana dengan menggenggam saham sektor konsumer serta menghindari sektor komoditi. Sebab, harga komoditas seperti minyak, batubara, hingga emas sedang terkoreksi.

“Kami juga pilih saham-saham bank besar yang mampu menekan rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL). Industri bank di Indonesia masih yang terbesar,” jelasnya.

Untuk reksadana saham, mereka berusaha menekan porsi investasi saham hingga 80% - 85%.

Untuk reksadana yang beraset dasar pasar uang, lanjut Edward, mereka memperbesar porsi obligasi bertenor pendek dan menengah. Sebab, pergerakan obligasi bertenor panjang umumnya lebih fluktuatif. Sehingga, ia memilih obligasi bertenor pendek dengan kupon yang menarik.

Edward memaparkan, mayoritas investor Bahana mengambil posisi hold agar tidak merealisasikan kerugian yang diderita. Ia menyarankan para investor untuk berkaca kepada tujuan investasi masing-masing.

Apabila investor kurang menyukai volatilitas, mereka dapat berinvestasi di reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap. “Kalau ingin yang agak berisiko tapi imbal hasil lumayan, di reksadana campuran,” ujarnya.

Sebab, ia menerawang, dari periode Januari 2015 – Desember 2015, return reksadana pasar uang akan bertengger di 7,5% - 8%, return reksadana pendapatan tetap akan berkisar 8% - 9%, dan return reksadana campuran akan lebih dari 10%.

“Kalau reksadana saham masih minus kayaknya. Bisa positif kalau anggaran belanja pemerintah mulai jalan sehingga terjadi percepatan ekonomi,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×