kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Juni 2016, WSKT bidik kontrak Rp 50 triliun


Senin, 06 Juni 2016 / 08:33 WIB
Juni 2016, WSKT bidik kontrak Rp 50 triliun


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) membidik kontrak baru lebih dari Rp 50 triliun hingga akhir Juni 2016. Jumlah itu setara 75,76% dari total target tahun ini yang senilai Rp 66 triliun.

Selama kuartal I 2016, WSKT telah meraih kontrak baru lebih dari Rp 8 triliun. Sekitar 60% kontrak berasal dari proyek tol milik perusahaan. Adapun, 20% berasal dari proyek pemerintah, 10% proyek swasta dan 10% sisanya dari proyek BUMN.

Emiten konstruksi pelat merah ini akan segera membangun proyek tol yang dimiliki saat ini. "Kami sudah meraih konsesi proyek jalan tol, sekarang akan dikebut pembukuan kontraknya sebelum Lebaran," tutur Muhammad Choliq, Direktur Utama WSKT, Jumat (3/6).

Meski potensi target kontrak baru di paruh pertama tahun ini bisa mencapai 75,76%, WSKT belum berencana mengerek target. Choliq bilang, meraih kontrak baru dari eksternal perusahaan tidak mudah karena WSKT harus mengikuti proses tender di berbagai proyek. Dari situ, kemenangan tidak bisa diprediksi.

Di bisnis jalan tol, WSKT cukup ekspansif. Saat ini, WSKT telah menguasai 15 ruas tol sepanjang 764,79 kilometer (km). Terakhir, WSKT melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road (WTR) mengakuisisi 60% saham tol Kayuagung-Palembang-Betung (Kapalbetung) sepanjang 111,69 km.

Adapun ruas lain yang sudah dikuasai adalah tol Antasari-Depok 21,5 km, Medan-Kualanamu- Tebing 61,8 km, Jakarta-Bogor-Ciawi 46 km, Pejagan-Pemalang 57,5 km, Bekasi-Kalimalang-Kampung Melayu 21,04 km, Solo-Ngawi 90,1 km, Ngawi-Kertosono 87,02 km, Cinere-Serpong 10,4 km, Pasuruan-Probolinggo 31,3 km, Kanji-Pejagan 35 km, Cimangis-Cibitung 23,6 km, Bogor -Ciawi-Sukabumi 53,6 km, Pemalang-Batang 39,2 km dan Semarang-Batang 75 km.

Prospek WSKT

Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri menilai, prospek bisnis WSKT tahun ini cukup bagus karena perusahaan gencar berekspansi. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur.

"Apalagi di semester kedua belanja pemerintah pasti akan meningkat sehingga prospek perusahaan konstruksi semakin bagus," kata dia. Secara bisnis, prospek WSKT memang cukup baik. Namun pertumbuhan harga sahamnya diperkirakan akan terbatas hingga akhir tahun ini.

Sebab, kenaikan harganya sudah cukup tinggi. Hans memperkirakan, saham WSKT hingga akhir 2016 hanya tumbuh 18% menjadi Rp 2.800 per saham. Namun, earning per share (EPS) emiten BUMN ini diperkirakan tumbuh 40% sepanjang 2016. Harga saham WSKT, akhir pekan lalu, naik 1,22% menjadi Rp 2.480 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×