kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jumlah pasien JKN bertambah, prospek saham Mitra Keluarga makin sehat


Kamis, 19 Juli 2018 / 15:00 WIB
Jumlah pasien JKN bertambah, prospek saham Mitra Keluarga makin sehat
ILUSTRASI. Rumah Sakit Mitra Keluarga


Reporter: Dian Sari Pertiwi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mencapai 196,04 juta jiwa atau lebih dari 75% dari total penduduk Indonesia. Angka ini jadi prospek pasar emiten rumah sakit (RS).

Salah satu emiten rumah sakit, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) terus membidik segmen pasar ini dengan menambah jumlah RS yang melayani pasien JKN.

Investor Relations MIKA, Aditya Wijaya menyebut tahun ini MIKA berencana menambah empat RS yang melayani JKN.

"Saat ini masih dalam proses negosiasi dengan beberapa RS, diharapkan jika prosesnya berjalan dengan lancar mungkin akan bisa segera selesai," kata Aditya Wijaya kepada Kontan.co.id, Kamis (19/7).

Selain mengkonversi rumah sakit yang sudah ada, MIKA juga mempercepat penetrasi ke pasar JKN dengan mengakuisisi RS Kasih pada 2017 lalu. Saat ini, kontribusi RS Kasih terhadap total pendapatan berada di kisaran 7% hingga 9%.

Meski kontribusinya terbilang kecil, pasien JKN masih punya potensi terus tumbuh. Mengingat fasilitas kesehatan jadi salah satu kebutuhan primer.

Sejak bergabung sebagai mitra BPJS Kesehatan, terbukti pendapatan MIKA tumbuh positif. Layanan BPJS di jaringan rumah sakit MIKA membuat jumlah pasien, baik rawat inap maupun rawat jalan, bertambah.

Saat ini, MIKA sudah memiliki delapan RS yang sudah melayani pasien JKN, termasuk RS hasil akuisisi. Jika, target penambahan RS tercapai, tahun ini MIKA akan memiliki 12 RS yang melayani JKN.

Analis Semesta Indovest, Aditya Perdana Putra menyebut MIKA berpotensi terus lakukan ekspansi. Sebab, angka debt to equity ratio (DER) yang rendah memungkinkan perusahaan menambah investasi. Catatan saja, MIKA masih mengantongi total kas senilai Rp 940 miliar pada kuartal I-2018.

Selain itu, MIKA juga tercatat masih memiliki sisa dana IPO sebesar Rp 438 miliar. "Sisa dana IPO untuk pembangunan RS baru, pembelian peralatan medis dan peremajaan dan ekspansi RS," ujar Aditya Wijaya.

Aditya Perdana menilai, ekspansi yang dilakukan MIKA dalam menambah kapasitas jumlah rumahsakit diprediksi memberikan dampak positif pada kinerja laporan keuangan kuartal II-2018 nanti. Hingga akhir tahun Aditya Perdana memprediksi pendapatan MIKA bisa mencapai Rp 3 triliun dengan laba bersih Rp 740 miliar.

"Meskipun kontribusi pasien JKN belum signifikan, jika ditambah pengoperaian rumahsakit baru tahun ini, pertumbuhan kinerja MIKA akan semakin tinggi," paparnya.

Aditya Perdana memproyeksikan harga saham MIKA berada di level 2.050 hingga kuartal III-2018 nanti. Dalam perdagangan hari ini (19/7), harga saham MIKA bertengger di level 1.960. Sepanjang tahun 2018, saham MIKA menguat 8,29%.

Dia menambahkan, bagi investor yang tertarik mengempit saham MIKA perlu memperhatikan kebijakan pemerintah yang mendukung sektor kesehatan. "Seperti dari sisi ruang pemberian subsidinya, cakupan plafon dan perluasan kapasitas JKN serta teknis pembayarannya," ujar Aditya.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×