CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.296   51,70   0,71%
  • KOMPAS100 1.122   5,01   0,45%
  • LQ45 884   -2,52   -0,28%
  • ISSI 222   2,31   1,05%
  • IDX30 455   -2,18   -0,48%
  • IDXHIDIV20 550   -3,95   -0,71%
  • IDX80 128   0,18   0,14%
  • IDXV30 138   -1,11   -0,80%
  • IDXQ30 152   -0,85   -0,55%

Jumlah Investor kelas menengah cuma 500.000 orang


Rabu, 30 April 2014 / 16:34 WIB
Jumlah Investor kelas menengah cuma 500.000 orang
ILUSTRASI. Awan gelap menyelimuti langit di Waduk Pluit Jakarta, Selasa (8/11/2022). BMKG memperkirakan puncak musim hujan terjadi pada Desember 2022 dan Januari 2023. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/tom.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Konsumtifnya masyarakat Indonesia terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang selama ini banyak ditopang oleh konsumsi. Untuk itu, sudah sepatutnya masyarakat sadar akan pentingnya investasi, khususnya untuk jangka panjang.

Karena apabila uang yang dimiliki tak diinvestasikan, maka masyarakat akan konsumtif. Presiden Direktur PT Manulife Aset Manajemen Legowo Kusumonegoro menuturkan, jika tidak melakukan investasi, masyarakat bakal kian konsumtif.

"Orang Indonesia harus disadarkan untuk mulai investasi. Kenapa tidak memanfaatkan pasar modal? Kita harus sisihkan uang untuk investasi jangka panjang," kata Legowo di Jakarta, Rabu (30/4).

Dia menyebutkan, jumlah penduduk Indonesia hampir mencapai 250 juta. Namun sayangnya, jumlah investor pasar modal domestik masih sangat minim.

"Dari 143 juta orang kelas menengah yang investasi di pasar modal cuma sekitar 500.000 orang," kata Presiden Direktur PT Manulife Aset Manajemen di Jakarta, Rabu (30/4).

Legowo mengatakan mata dunia saat ini sedang tertuju kepada Indonesia, lantaran potensi pasar yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang melaju kencang. Sektor konsumsi domestik masih menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi.

"Sektor konsumsi kita, tidak melakukan apa-apa ekonomi bisa tumbuh 5,5 persen dari konsumsi. Negara-negara di Eropa maupun AS mau tumbuh 2,5 persen saja susahnya setengah mati. Investor asing senang melihat kita dan mau investasi, tapi kok investor di dalam negeri cuma 500.000?" jelasnya.

Tak hanya itu, Indonesia menurut Legowo memiliki bonus demografi yang menjadi dambaan banyak negara, dengan usia rata-rata penduduk Indonesia saat ini adalah 28 tahun.

"Kombinasi jumlah penduduk besar, ekonomi kencang, dan penduduk produktif menjadi alasan kenapa Indonesia menarik. Income rata-rata orang Indonesia antara Rp 3 juta sampai Rp 4 juta," ucap dia. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×