kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Juli, reksadana saham beri untung besar


Senin, 01 Agustus 2016 / 22:40 WIB
Juli, reksadana saham beri untung besar


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Sepanjang Juli 2016, performa reksadana saham unjuk gigi. Mengacu data Infovesta Utama, per Juli 2016, rata-rata return reksadana saham yang tercermin pada Infovesta Equity Fund Index melaju 3,87% (MoM).

Analis Infovesta Utama Beben Feri Wibowo mengungkapkan, faktor kebijakan pengampunan pajak alias tax amnesty menjadi amunisi utama bagi reksadana saham pada Juli 2016. Tax amnesty yang mulai berlaku sejak 1 Juli 2016 memang berpotensi menambah penerimaan pajak negara sebanyak Rp 165 triliun. Besaran aset wajib pajak di luar negeri berpeluang mengalir ke Indonesia hingga ratusan bahkan ribuan triliun rupiah.

Katalis positif juga bersumber dari rilis data laporan keuangan emiten per triwulan kedua tahun 2016. “Datanya lebih baik dari kuartal sebelumnya dan pencapaian tahun lalu. Ini menambah gairah positif bagi pasar saham,” terang Beben.

Di sisi lain, lanjut Beben, tidak ada tekanan berarti terhadap reksadana saham sepanjang Juli 2016. Memang perekonomian global masih melambat. Namun, faktor domestik tetap mampu menopang performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik 3,97% (MoM). Bahkan investor asing terus mencatatkan net buy Rp 24,87 triliun di bursa saham.

Direktur PT Panin Asset Management Rudiyanto menambahkan, sentimen positif juga bersumber dari reshuffle kabinet pemerintahan Joko Widodo pada pekan keempat Juli 2016. Pasar menyambut gembira pemilihan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia. Mantan Managing Director World Bank ini berpeluang meningkatkan kepercayaan investor, baik domestik maupun eksternal.

Dari eksternal, sinyal dovish dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed membawa angin segar. Rencana kenaikan suku bunga acuan The Fed memang kian memudar pasca Inggris keluar dari Uni Eropa. "The Fed tidak lagi agresif dalam menaikkan suku bunga," imbuhnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×