kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jual saham BJBR, ini penjelasan analis


Kamis, 23 Februari 2017 / 22:43 WIB
Jual saham BJBR, ini penjelasan analis


Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kinerja saham PT Bank Jabar Banten Tbk (BJBR) cukup menarik tahun kemarin. Dari titik terendah saham tahun kemarin pertengahan November yang berada di level Rp 1.390 per saham, tumbuh 143% menjadi Rp 3.390 per saham pada penutupan tahun.

Tapi pada tahun ini kinerja saham BJBR malah menurun 30% menjadi Rp 2.290 per saham dari pembukaan tahun ini di level Rp 3.280 per saham. Beberapa analis menilai peningkatan saham bank BUMD ini hanya mencerminkan kinerja hingga kuartal kinerja tahun penuh 2016, tapi 2017 masih terlihat berat.

Analis Mandiri Sekuritas Priscilla Thany dalam riset (2/2) mengatakan dalam perbincangannya dengan manajemen BJBR mengindikasikan adanya penurunan laba bersih keseluruhan untuk BJB dan BJB Syariah sebesar 10% menjadi Rp 1,2 triliun pada tahun ini.

Walaupun laba induk usaha Bank Jabar meningkat 19% menjadi Rp 1,6 triliun. Seiring peningkatan yang signifikan di sektor pinjaman bank, consumer loans, dan commercial loans. “Penurunan laba disebabkan kerugian (net loss) dari segmen syariah yang rugi mencapai Rp 413 miliar,” tulis Priscilla.

Walaupun kerugian dari segmen ini berhasil direduksi menjadi Rp 413 miliar dari Rp 589 miliar di bulan November. Sementara pada tahun ini, manajemen BJBR sendiri sudah menetapkan target pertumbuhan pinjaman yang hanya 14%-15%, dimana target itu sama seperti tahun 2016.

Dengan target NPL diharapkan mencapai 1,6% dari target tahun lalu 1,7%. Sementara untuk target deposit akan meningkat 16% dari tahun lalu, dari dorongan deposito tabungan yang akan tumbuh 25% dari program pemerintah dan community banking sponsorship.

Priscilla mengatakan pertumbuhan pinjaman double digit masih bisa dirasakan oleh BJBR, walaupun terhitung stagnan dari tahun lalu. Strategi perusahaan juga masih fokus pada pinjaman di sektor consumer dan commercial yang di target tumbuh masing-masing 17% dan 15%. Sementara pinjaman komersial diharapkan berasal dari proyek-proyek infrastruktur pemerintah dengan tenor 1-2 tahun.

Sebagai informasi, 68% pinjaman yang diberikan oleh BJBR adalah consumer loans kepada pegawai negeri sipil. Sementara 19% commercial loans, 7% KPR 7% serta kredit mikro 6%.

Analis Maybank Kim Eng Securities Rahmi Marina mengatakan untuk entitas induk (BJB) Net Interest Margin (NIM) pada tahun 2016 meningkat mencapai 7,4% dimana perusahaan memotong beban biaya dengan menurunkan suku bunga depositonya.

Selain itu tingkat NPL juga terbilang rendah yang hanya 2,2%. “Sehingga laba perusahaan induk (BJB) masih tumbuh 19% mencapai Rp 1,65 triliun di tahun 2016,” kata Rahmi.

Tapi secara konsolidasi Rahmi masih memprediksi laba bersih BJBR tahun 2016 mencapai Rp 1,59 triliun dengan tingkat NPL pada level 2%. Walaupun ada kerugian dari entitas anak BJB Syariah sebesar Rp 413 miliar.

Rahmi juga mengestimasi pada tahun ini pertumbuhan kredit hanya mencapai 13% yang didorong dari pinjaman dari pegawai Negeri. Sementara Rahmi memprediksi tingkat NPL BJBR tahun ini hanya sekitar 2% meningkat dari tahun kemarin sebesar 1,6%.

Sehingga estimasinya nilai PBV BJBR tahun ini hanya menyentuh level 1,5 kali di saat harga Rp 1.800 per saham. Dengan rekomendasi sell di target harga Rp 1.800 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×