Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - Bank Investasi JP Morgan optimistis dengan kondisi ekonomi Indonesia di tahun 2026, setelah melewati transisi politik di tahun ini. Didorong sejumlah sentimen positif, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat sampai level 10.000.
Dalam laporan bertajuk Indonesia Equity 2026 Outlook pada 2 Desember 2025, Head of Indonesia Research & Strategy PT JP Morgan Sekuritas Indonesia Henry Wibowo menjelaskan, ada sejumlah sentimen yang akan mendorong penguatan IHSG di tahun 2026.
Antara lain, pelonggaran moneter yang diperkirakan masih berlanjut dengan peluang pemangkasan bunga oleh Bank Indonesia sebesar 50 basis poin di tahun depan.
Selain itu, belanja pemerintah dari fiskal maupun lewat Danantara yang lebih tinggi menjadi penggerak ekonomi dan mendorong konsumsi domestik.
Danantara juga menjadi katalis penting bagi wajah pasar saham Tanah Air, terutama jika ada pemisahan jelas antara fungsi holding (BPI Danantara), asset management (DAM), dan investment management (DIM).
"Langkah Danantara pada 2026 akan menjadi katalis penting bagi re-rating valuasi dan berpotensi menjadi faktor penentu bagi pasar, karena memiliki independensi dari anggaran fiskal untuk menghasilkan pendapatan, menghimpun pendanaan eksternal, menyalurkan investasi, serta menjalankan belanja pemerintah guna mendorong pertumbuhan ekonomi," tulis Henry.
Selain itu, peran investor ritel juga tak kalah penting. Di semester II-2025, jumlah investor ritel kembali mendekati rekor era covid 2020, didorong oleh kilau saham-saham konglomerasi dan saham terkait pergerakan indeks.
Di semester pertama 2026, jumlah investor ritel diperkirakan terus menanjak lalu mereda di semester kedua. Perhatian investor ritel juga akan dipengaruhi hasil definisi Adjusted Free Float terbaru dari MSCI yang kemungkinan diumumkan pada kuartal pertama 2026 dan berlaku mulai Mei 2026.
Sementara itu, aliran dana dari investor institusi diperkirakan terus membaik di tahun depan dengan pendorong baru dari mandat investasi publik Danantara, serta meningkatnya alokasi aset ekuitas dari dana pensiun dan ketenagakerjaan milik negara.
Ditambah dengan membaiknya kondisi makroekonomi global, JP Morgan menetapkan target IHSG tahun 2026 di level 9.200 (base). Dalam kondisi pasar terus bullish, berpotensi ke 10.000. Sementara jika tertekan ke level 7.800.
Sementara Indeks MSCI Indonesia (MXID) dalam skenario bear, base, dan bull diperkirakan di level 6.000 / 7.200 / dan 7.500.
"Kami berekspektasi, perolehan laba emiten tumbuh 8% di tahun 2026, lebih baik dibanding tahun 2025 yang minus single digit," tulis Henry.
Sejumlah sentimen yang bisa menjegal penguatan bursa antara lain pelemahan rupiah berlarut-larut yang bisa mengganggu kondisi bisnis dan kepercayaan investor sehingga memicu arus dana asing keluar atau outflow.
"Sektor-sektor yang kami rekomendasikan dengan pandangan positif (overweight) menjelang tahun depan antara lain perindustrian, barang baku (material), konsumer, dan properti.
Selanjutnya: Promo Spesial Taburai Makan Gratis bagi Perantau dari Sumatera hingga 4 Desember
Menarik Dibaca: Promo Spesial Taburai Makan Gratis bagi Perantau dari Sumatera hingga 4 Desember
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News












