kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jokowi berharap pasar modal bisa mendorong pertumbuhan ekonomi


Jumat, 28 Desember 2018 / 21:03 WIB
Jokowi berharap pasar modal bisa mendorong pertumbuhan ekonomi
Presiden Jokowi menutup perdagangan BEI 2018


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo menutup perdagangan di Bursa Saham Indonesia (BEI) pada Jumat (28/12). Pada penutupan perdagangan akhir 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir pada level 6.194.

Meski parkir di zona hijau, tapi sesungguhnya dalam setahun terakhir IHSG tercatat turun 2,5%. Namun Presiden Jokowi menilai, capaian IHSG tersebut masih positif di tengah ekonomi global yang dinamis dan sulit di diprediksi.

"Sebuah capaian yang bagus, yang penting hijau (IHSG). Ini patut kita syukuri, dan optimisme Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa ekonomi kita dalam transisi, dari sebelumnya konsumtif menjadi produktif, kurang berkualitas jadi berkualitas, meskipun ekonomi enggak mendukung," kata Jokowi pada penutupan perdagangan di BEI.

Ke depan, Jokowi berharap pasar modal Tanah Air dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Upaya tersebut perlu didukung kerjasama, kolaborasi dan sinergi antar sektor, moneter, fiskal, riil dan industri dunia usaha.

"Sehingga, ekonomi diharapkan bisa mencapai 5,17% dan didukung inflasi yang rendah di bawah tahun lalu, yakni di kisara 3,0%. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi dan inflasi bisa terus dijaga dan kepercayaan investasi serta investo makin baik," ujarnya.

Selain itu, untuk 2019 Jokowi berharap pembangunan infrastruktur akan banyak selesai, seperti LRT, tol di Jawa dan Luar Jawa. Sehingga harapannya, percepatan pembangunan infrastruktur ke depan bisa didukung pasar modal. "Akselerasi itu yang kita butuhkan di pasar modal," katanya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, prospek pasar modal di 2019 diharapkan lebih baik di tahun depan. Ini dilihat dari banyaknya perusahaan yang melakukan go public di 2018. "Tahun ini dan tahun depan yang go public lebih besar dari sebelumnya. Jadi kita mengharapkan pasar modal lebih baik tahun depan," kata Darmin.

Adapun terkait tahun politik yang berpotensi mempengaruhi minat investasi di tahun depan, Darmin mengungkapkan secara umum di tahun politik, kondisi ekonomi akan lebih baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×