Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
Biasanya, kuartal kedua menjadi salah satu kuartal terkuat bagi emiten ritel, karena adanya momentum Hari Raya Idul Fitri (lebaran).
“Kami berekspektasi Covid-19 akan berlanjut hingga semester I-2020, yang berarti musim Lebaran tidak bisa menjadi momentum yang baik untuk para pengecer,” imbuh Robert.
Sementara itu, Analis Danareksa Sekuritas Andreas Kenny mengatakan, wabah Covid-19 telah mengurangi jumlah kunjungan pusat perbelanjaan (mal) karena pemerintah telah menerapkan kebijakan social distancing hingga 29 Mei 2020 mendatang atau pasca Lebaran.
Survei yang dilakukan Danareksa Sekuritas terhadap dua mal kenamaan di Jakarta, yakni Kota Kasablanka and Central Park, menunjukkan penurunan lalu lintas pengunjung sebesar 20% - 50% bahkan pada hari Minggu, terutama di Kota Kasablanka.
Baca Juga: Gerai ditutup, kinerja Matahari Department Store (LPPF) semakin meredup
Jika kondisi ini terus berlanjut sampai Lebaran (kuartal II), maka Kenny memprediksi kinerja emiten pengecer akan terpukul.
Sebab, kuartal tersebut menyumbang 32,5% dari penjualan emiten ritel yang berada dalam cakupan analisis Danareksa Sekuritas, yakni PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), dan PT Matahari Department Store (LPPF).
“Kinerja kuartal I-2020 akan terpukul, dengan dampak yang lebih dalam terjadi pada periode penting, yakni Ramadan dan Lebaran. RALS dan LPPF akan menjadi emiten yang paling terpukul karena penjualan selama periode Lebaran berkontribusi masing-masing 80% lebih dan 55% lebih dari laba bersih secara tahunan,” tulis Kenny dalam riset, Jumat (20/3).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News