kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Jenuh jual, harga emas dunia berpendar


Senin, 22 September 2014 / 08:16 WIB
Jenuh jual, harga emas dunia berpendar
ILUSTRASI. Ada beberapa urutan tepat dalam menggunakan rangkaian skincare di pagi hari yang perlu diperhatikan terutama bagi yang menggunakannya bersama make up.


Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia

SINGAPURA. Harga emas diperdagangkan sekitar harga terendahnya di 8 bulan terakhir. Penguatan dollar AS yang ditopang rencana kenaikan bunga Amerika Serikat meredupkan kilau harga emas. 

Harga emas untuk pengiriman segera diperdagangkan di US$ 1.217,91 per ons troi pada pukul 8.31 waktu Singapura, dari posisi US$ 1.215,70 pada 19 September lalu. Akhir pekan lalu, harga emas sempat terporosok ke US$ 1.213,87, terendah sejak 2 Januari. 

Harga emas kemungkinan akan mencatat rugi dalam kuartal ini, sementara dollar AS terus menguat. Bloomberg Dollar Spot Index yang menyusuri dollar AS terhadap 10 kurs utama dunia lainnya, menunjukkan Greenback di posisi terkuat dalam empat tahun terakhir. 

"Harga emas tertekan penguatan dollar, ketika pasar mencerna rencana The Fed," kata Sun Yonggang, Macroeconomic Strategist di Everbrightt Futures Co di Shanghai. Dia melihat, harga emas bisa bertahan lantaran sudah jenuh jual atau oversold.

Harga emas untuk pengiriman Desember diperdagangkan di US$ 1.2017,60 per ons troi di bursa komoditas Comex di New York. Akhir pekan lalu, emas di posisi US$ 1.214,20, harga terendah sejak Januari. 

Harga perak tergerus lebih dalam. Di kontrak spot, harga perak turun 0,3% ke US$ 17,7828 per ons troi. Ini merupakan harga terendahnya sejak Desember 2010. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×