kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jelang sore, harga emas turun 0,04% di level US$ 1.463,86 per ons troi


Rabu, 11 Desember 2019 / 15:34 WIB
Jelang sore, harga emas turun 0,04% di level US$ 1.463,86 per ons troi
ILUSTRASI. Petugas menunjukkan sampeli emas batangan di Butik Emas Logam Mulia Mall Ambasador, Jakarta, Senin (24/6/2019).


Reporter: Azis Husaini, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Harga emas spot turun pada Rabu (11/12) Pukul 15.28 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.463,86 per ons troi, turun 0,04% dari posisi hari sebelumnya.

Sejakan, harga emas berjangka untuk pengiriman Februari 2019 di Commodity Exchange berada di US$ 1.468,40 per ons troi, naik dari harga penutupan perdagangan kemarin pada US$ 1.468,10 per ons troi.

Kepastian penerapan tarif impor Amerika Serikat (AS) atas US$ 156 miliar produk dari China yang akan berlaku Minggu, 15 Desember, masih menjadi tenaga penguatan harga emas. "Harga emas naik karena pelemahan dolar AS dan kehati-hatian menjelang deadline tarif," kata Lukman Otunuga, analis FXTM kepada Reuters.

Baca Juga: Harga Paladium menembus rekor tertinggi ke US$ 1.886,78 per ons troi, Selasa (10/12)

Jika benar ada penundaan kenaikan tarif, maka harga emas bisa terkoreksi. Kemarin, The Wall Street Journal melaporkan bahwa negosiator AS dan China tengah mengupayakan penundaan tarif impor ini.

Harga emas juga menunggu arah kebijakan moneter Federal Reserve yang akan diumumkan nanti malam. Rapat Federal Open Market Committee berlangsung sejak kemarin hingga hari ini.

Sementara itu, harga paladium spot sempat menembus level tertinggi US$ 1.900 per ons troi pada perdagangan kemarin meski akhirnya ditutup pada US$ 1.898,96 per ons troi dan terkoreksi pada hari ini. Harga paladium telah naik dalam 13 hari perdagangan berturut-turut.

Baca Juga: Investor kembali memburu safe haven, harga emas kembali berkilau

Harga paladium melesat setelah produsen utama di Afrika Selatan menghentikan produksi akibat krisis energi. "Afrika Selatan memproduksi 40% paladium dunia dan krisis listrik di ESKOM mempengaruhi beberapa tambang," kata Tai Wong, head of base and precious metal derivatives trading BMO kepada Reuters.

Sejumlah tambang Afrika Selatan ditutup karena listrik mati akibat banjir. Ini adalah blackout terbesar dalam lebih dari 10 tahun di Afrika Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×