kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,63   -7,86   -0.85%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jelang siang hari, harga minyak WTI turun 0,5% ke US$ 40,38 per barel


Selasa, 29 September 2020 / 11:20 WIB
Jelang siang hari, harga minyak WTI turun 0,5% ke US$ 40,38 per barel
ILUSTRASI. Harga minyak mentah terus melemah


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Harga minyak mentah kembali melemah pada pada perdagangan hari ini. Katalis negatif yang masih membayangi harga emas hitam ini datang dari kekhawatiran permintaan yang melemah didorong oleh lonjakan kasus Covid-19.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman November 2020 tergelincir 22 sen atau 0,5% menjadi US$ 40,38 per barel. 

Sementara minyak mentah berjangka Brent kontrak pengiriman November 2020 juga turun 16 sen atau 0,4% menjadi US$ 42,27 per barel. Kedua harga acuan ini naik sekitar 1% pada hari Senin.

Pasar komoditas telah merayap pada perdagangan sebelumnya karena anggota parlemen dari Partai Demokrat mengumumkan tagihan bantuan virus korona senilai US$ 2,2 triliun. Menurut Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi adalah langkah kompromi.

Baca Juga: Jelang tengah hari, harga emas spot betah menguat di US$ 1.883 per ons troi

"Jika itu terjadi, pemeriksaan stimulus AS akan sangat membantu menopang permintaan minyak AS pada titik paling kritis dan dapat memindahkan harga minyak kembali ke kerangka berpikir sebelum September," kata Market Strategist AxiCorp Stephen Innes dalam sebuah catatan yang dikutip Reuters.

Brent dan WTI pada Agustus mencapai level tertinggi sejak awal Maret di tengah optimisme atas meningkatnya permintaan bahan bakar dan kepatuhan kuat produsen minyak utama dengan pengurangan pasokan yang dijanjikan. Tetapi sejak itu, harga emas hitam ini turun sekitar US$ 3 karena kekhawatiran melemahnya permintaan.

Dalam serangan terbaru dari gelombang kedua Covid-19 di Kanada, pemerintah Quebec melarang bar dan restoran serta pertemuan sosial di rumah-rumah. Sementara provinsi terpadat, Ontario, melaporkan kasus tambahan harian tertinggi dengan 700 kasus.

Dalam tanda permintaan negatif lainnya, impor minyak mentah pada Agustus ke Jepang, konsumen terbesar keempat dunia, merosot hampir 26%, data pemerintah menunjukkan pada hari Selasa.

Pasar akan mencari tanda-tanda pertumbuhan permintaan AS dalam data yang akan dirilis pada hari Selasa dari American Petroleum Institute dan Energy Information Administration pada hari Rabu.

Baca Juga: Rupiah di kurs tengah BI menguat ke Rp 14.920 per dolar AS, Selasa (29/9)

Lima analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan rata-rata persediaan minyak mentah AS naik 1,4 juta barel dalam pekan yang berakhir 25 September. Mereka memperkirakan stok bensin turun 1,6 juta barel dan persediaan distilat, yang mencakup solar dan bahan bakar jet, turun 800.000 barel.

Di sisi pasokan, para pedagang mengawasi bentrokan antara Armenia dan Azerbaijan atas wilayah Nagorno-Karabakh. Jika konflik meningkat, hal itu dapat mempengaruhi ekspor minyak dan gas dari Azerbaijan, kata para analis.

Pipa minyak utama Azerbaijan mengalir melalui Georgia ke pantai Mediterania Turki.

Selanjutnya: World Bank proyeksi pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Timur dan Pasifik hanya 0,9%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×