kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jelang RDG BI, Cermati Prediksi IHSG dan Saham Rekomendasi Pilihan Analis


Minggu, 18 Desember 2022 / 13:18 WIB
Jelang RDG BI, Cermati Prediksi IHSG dan Saham Rekomendasi Pilihan Analis
Jelang RDG BI, Cermati Prediksi IHSG dan Saham Rekomendasi Pilihan Analis


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

Prediksi itu menimbang kecenderungan penurunan inflasi sejak Oktober 2022 dan nilai tukar Rupiah yang terkonsolidasi di bawah Rp 15.750 per dolar AS. "Membuka ruang bagi BI untuk tidak seagresif pertemuan-pertemuan sebelumnya," imbuh Valdy.

Research & Consulting Manager Infovesta Utama Nicodimus Kristiantoro juga menaksir BI akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps ke level 5,5%. Langkah ini diambil untuk menurunkan inflasi dan menjaga stabilitas nilai rupiah.

Nico memprediksi kenaikan suku bunga BI akan menjadi sentimen positif untuk pasar saham. Lantaran kebijakan ini bisa tetap menjaga spread rate dengan suku bunga The Fed agar aliran dana asing tidak keluar.

Baca Juga: Asing Net Sell Saat IHSG Menguat di Akhir Pekan, Saham-Saham Ini Banyak Dijual

"Pasar sudah mempriced-in sentimen kenaikan suku bunga BI. Kondisi yang terjadi pada beberapa bulan ini, pasar selalu merespons positif kenaikan suku bunga acuan BI," terang Nico.

Arah IHSG Menuju Window Dressing?

Ratih menekankan, langkah BI untuk menjaga iklim investasi yang menarik dan stabilitas rupiah akan menentukan arah IHSG menjelang akhir tahun. Sehingga, ambles IHSG pada awal bulan Desember belum memupuskan peluang terjadinya window dressing.

Kalkulasi Ratih, IHSG saat ini bergerak pada support Rp 6.640 dan resistance di level 7.000. "Diharapkan pada sisa Desember capital outflow di pasar ekuitas menurun, sehingga window dressing masih dapat terwujud," ujar Ratih.

Valdy meneruskan, window dressing masih dimungkinkan terjadi. Mengingat dalam beberapa tahun terakhir, window dressing terindikasi baru terjadi pada pekan terakhir atau dua pekan penutup di bulan Desember.

Baca Juga: IHSG Naik 1,45% dalam Sepekan, Diwarnai Sentimen Eksternal

Sementara itu, level 7.000 masih mungkin ditembus IHSG pada akhir tahun 2022. Terutama jika didorong oleh rebound signifikan saham-saham bluechip seperti perbankan. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×