Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebentar lagi, perdagangan efek di Bursa Efek Indonesia segera dibuka. Dua analis prediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Kamis (18/2) akan kembali terkoreksi.
IHSG sudah melemah 1,03% ke level 6.227,73 pada perdagangan Rabu (17/2). Analis Philip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr mengatakan, pelemahan IHSG pada Rabu sejalan dengan melemahnya mayoritas indeks di regional Asia.
Selain itu, investor mencermati imbal hasil (yield) surat utang Amerika Serikat (AS), US Treasury bertenor 10 tahun yang menyentuh level 1.3%, tertinggi sejak Februari 2020. Sementara yield surat utang Jerman bertenor 10 tahun naik ke level tertinggi dalam 8 bulan. Yield yang trus menerus naik dapat membuat outflow dari saham ke obligasi.
“Dari dalam negeri, rupiah juga tertekan hari ini. Tentu dengan volatilitas USD/IDR dan kenaikan yield surat utang pemerintah negara maju, dapat membuat Bank Indonesia tidak menurunkan suku bunga acuan besok karena khawatir akan tekanan ke rupiah,” papar Zamzami kepada Kontan.co.id, Rabu (17/2).
Zamzami prediksi, IHSG hari ini Kamis (18/2) akan bergerak melemah terbatas dengan support dan resistance masing-masing di 6.145 dan 6.355. Dia bilang, pasar menanti hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, dan arah kebijakan serta pandangan ekonomi terbaru dari gubernur BI.
Baca Juga: Para ekonom ini memprediksi BI akan tahan suku bunga acuan di level 3,75%
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan juga prediksi IHSG hari ini akan melanjutkan pelemahan. Valdy menambahkan, IHSG diperkirakan menguji critical area 6.180-6.220 pada Kamis (18/2). Sementara, rentang support-resistance masih dipertahankan pada 6.150-6.300.
“Pergerakan IHSG dapat dipengaruhi oleh sikap antisipasi pelaku pasar terhadap pengumuman hasil RDG Bank Indonesia (BI) pada Kamis (18/2),” ungkap dia dalam riset, Rabu (17/2).
Baca Juga: Ini sejumlah sentimen yang menyeret IHSG turun 1,03%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News