Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai menguat empat hari perdagangan berturut-turut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah. IHSG terkoreksi 1,03% ke level 6.227,73 pada perdagangan Rabu (17/2). Melemahnya IHSG sejalan dengan investor asing yang mencatat jual bersih Rp 103,15 miliar di seluruh pasar.
Total volume perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai 17,87 miliar dengan nilai transaksi Rp 13,13 triliun. Ada sebanyak 333 saham turun, 155 saham menguat, dan 149 saham diam di tempat.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta menilai, sejumlah sentimen dari dalam negeri dan global turut mewarnai pergerakan IHSG. Dari dalam negeri, market menanti pengumuman BI dalam rangka menetapkan tingkat suku bunga acuan. Nafan bilang, ada potensi Bank Indonesia untuk kembali menurunkan suku bunga acuan besok.
Nafan melanjutkan, pasar saham masih sepi karena beberapa negara seperti Tiongkok maupun Taiwan masih libur panjang Imlek. Masih dari global, sambungnya, pasar juga menanti pengesahan dari Kongres Amerika Serikat terhadap program stimulus Biden senilai US$ 1,9 triliun. “Market juga menanti statement Gubernur Federal Reserve Jerome Powell yang diperkirakan akan cenderung dovish,” kata Nafan kepada Kontan.co.id, Rabu (17/2).
Baca Juga: IHSG melemah 1,03% pada Rabu (17/2) setelah naik empat hari berturut-turut
Dia meramal IHSG akan kembali melemah pada perdagangan Kamis (18/2). Berdasarkan rasio fibonacci, support maupun resistance berada pada 6.179,13 hingga 6.256,03.
MACD, stochastic, dan RSI telah menunjukkan sinyal positif. Meskipun demikian, terlihat pola bearish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke support terdekat.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain ADRO, BBNI, DSNG, ITMG, JSMR, dan LPKR.
Baca Juga: Ekonom Bank Permata perkirakan BI akan pangkas suku bunga acuan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News