kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jelang pemberlakuan efektif, begini pergerakan sembilan saham baru FTSE


Jumat, 20 September 2019 / 18:47 WIB
Jelang pemberlakuan efektif, begini pergerakan sembilan saham baru FTSE
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyedia data dan indeks pasar modal Financial Times Stock Exchange (FTSE) Russell, kembali merombak daftar saham Global Equity Index Asia Pacific ex Japan ex China Regional. Terdapat sembilan emiten yang menjadi penghuni baru indeks yang akan efektif pada Senin (23/9) mendatang.

Kesembilan saham tersebut adalah PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN), PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS), PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS), PT Japfa Tbk (JPFA), PT Sitara Propertindo Tbk (TARA), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Soechi Lines Tbk (SOCI), dan PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP).

Hari ini, sembilan saham tersebut menunjukkan pergerakan yang cukup fluktuatif menjelang masa berlaku efektif indeks. Asing pun nampaknya melakukan penyesuaian portofolio.

Baca Juga: Catat ya, prospek saham baru FTSE tak semuanya menjanjikan

JPFA misalnya, secara year-to-date (ytd) emiten ternak ayam ini amblas 26,98%. Sementara sejak sebulan ke belakang, JPFA telah terkoreksi 0,63%. Hari ini, saham JPFA pun mencatatkan jual bersih asing di semua pasar sebesar Rp 7,08 miliar.

Ada pula SRIL yang sahamnya merosot 7,82% secara ytd. SRIL juga telah terkoreksi 1,79% sejak satu bulan ke belakang. Hari ini investor pun mengobral saham SRIL. Emiten tekstil yang berbasis di Sukoharjo ini mencatat jual bersih asing sebesar Rp 171,9 juta di semua pasar.

Khusus untuk JPFA dan SRIL, Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai anjloknya kinerja kedua saham tersebut akibat aksi profit taking. Sementara untuk emiten perbankan seperti BTPS dan PNBN, William memprediksi keduanya bakal terkena sentimen penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia.

Baca Juga: Masuk Indeks FTSE, saham-saham ini bakal punya prospek positif

Saham BTPS menunjukkan pergerakan yang cukup prima. Secara year-to-date, saham BTPS telah menguat 57,35%. Sementara sebulan ke belakang, BTPS telah menguat 2,79%. Asing pun memborong saham BTPS pada perdagangan hari ini. BTPS mencatat beli bersih asing di semua pasar (all market) sebesar Rp 13,54 miliar.

Sementara PNBN menunjukkan pergerakan yang cukup fluktuatif. PNBN telah terkoreksi 7,46% sejak sebulan silam. Sementara secara ytd, saham PNBN menguat 19,21%.Pada perdagangan hari ini, asing melakukan aksi beli bersih saham PNBN sebesar Rp14,02 miliar.




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×