kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.510   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.760   25,02   0,32%
  • KOMPAS100 1.205   3,50   0,29%
  • LQ45 961   2,42   0,25%
  • ISSI 234   1,13   0,48%
  • IDX30 494   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 593   1,74   0,29%
  • IDX80 137   0,38   0,27%
  • IDXV30 142   -0,50   -0,35%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

Jelang Laporan Keuangan dan Terbentuknya Kabinet, CGS Sekuritas Ubah Pilihan Saham


Senin, 21 Oktober 2024 / 05:25 WIB
Jelang Laporan Keuangan dan Terbentuknya Kabinet, CGS Sekuritas Ubah Pilihan Saham
ILUSTRASI. Karyawan melintasi papan pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10/2024). Menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka serta akhir masa pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Indeks Harga Saham Gabungan ditutup menguat 25,02 poin atau 0,32% ke posisi 7.760,06. Mulai pekan mendatang, pasar akan menantikan arah kebijakan ekonomi yang akan ditempuh pemerintahan baru. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang musim rilis laporan keuangan kuartal III tahun ini, PT CGS International Sekuritas Indonesia percaya emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa menghasilkan kinerja sesuai proyeksi para analis dalam konsensus. 

"Kami memperkirakan secara umum kinerja keuangan kuartal III tahun 2024 dari 52 perusahaan Indonesia terpilih akan sejalan dengan ekspektasi konsensus Bloomberg," ujar Hadi Soegiarto Analis CGS Sekuritas International. 

Hadi yang bersama oleh Owen Tjandra berpandangan, kinerja laba bersih yang mengecewakan akan berasal dari perusahaan pertambangan batubara dan teknologi. "Kami percaya beberapa sektor utama seperti bank-bank besar, telekomunikasi, dan konsumer akan membukukan kinerja keuangan yang sebagian besar sejalan sesuai ekspektasi," terang analis CGS International.

Baca Juga: Saham Konsumer Menjadi Saham Paling Diuntungkan di Program Pemerintahan Baru

Hadi memperkirakan, kinerja kuangan jangka pendek bank-bank besar akan solid, didukung oleh peningkatan margin setelah penurunan suku bunga BI pada September 24. "Kami juga mencatat sedikit membaiknya persaingan sektor telekomunikasi setelah EXCL menaikan harga paket isi ulang di bulan September, yang dikombinasikan dengan pengendalian biaya yang baik, sehingga dalam pandangan kami akan membuat kinerja keuangan sebagian besar operator telekomunikasi akan sesuai dengan ekspektasi," papar dia dalam riset 16 Oktober 2024. 

CGS Sekuritas memperkirakan, sebagian besar perusahaan consumer staples akan membukukan hasil yang sesuai ekspektasi, ditopang konsumsi Fast-Moving Consumer Goods dan segmen food & beverage yang terus meningkat. Setelah beberapa kuartal membukukan kinerja keuangan yang solid sesuai dengan konsensus Bloomberg dan menaikkan perkiraan laba bersih. "Namun, arah kebijakan jangka pendek menguntungkan bagi konsumen berpenghasilan rendah, kami tetap positif terhadap sektor consumer staples," ujar Hadi. 

Dalam pandangan CGS Sekuritas, operator rumah sakit akan membukukan kinerja keuangan yang baik dan pertumbuhan laba bersih dua digit, atau sejalan dengan ekspektasi. "Terakhir, kami percaya bahwa ada perusahaan-perusahaan yang mungkin membukukan kinerja keuangan di bawah ekspektasi," ujar Hadi. Menurut dia, beberapa bank kecil akan mengecewakan karena pertumbuhan yang terbatas di tengah kekhawatiran atas kualitas aset. 

Segman lain yang kinerjanya mengkhawatirkan adalah produsen unggas karena kuartal III secara musiman harga ayam broiler melemah. Hadi juga melihat produsen rokok akan mengecewakan karena adanya downtrading konsumen yang masih terus berlanjut. 

Produsen semen juga akan membukukan hasil kinerja yang tak sesuai target. Ini karena volume domestik lemah. Terakhir ada perusahaan pertambangan logam lantaran harga nikel yang lemah.

Meski begitu, secara keseluruhan, CGS Sekuritas percaya kinerja keuangan kuartal III tahun ini akan menunjukan perbaikan dari kinerja keuangan kuartal II tahun 2024 yang mengecewakan.

"Menantikan 4Q24F, kami memperkirakan laba masih sesuai dengan ekspektasi, kemungkinan tidak akan banyak kejutan pada sisi pertumbuhan karena lemahnya ekonomi domestik." proyeksi Hadi. 

Memasuki 2025, pemerintah yang akan datang memanfaatkan fleksibilitas fiskal dan moneter, serta situasi investasi yang lebih suportif. Untuk itu, CGS Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli pada saham BBNI, ICBP, EXCL, dan HEAL dalam daftar saham top picks. Namun, CGS Sekuritas menghapus HMSP dan menggantinya dengan BBRI. 

"Kemungkinan berlanjutnya kepemimpinan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dapat mengakibatkan cukai rokok dalam status quo, yang kurang menguntungkan bagi HMSP karena probabilitas yang lebih rendah dari sisi katalis peraturan," tutur Hadi. Namun, kesinambungan kepemimpinan Kemenkeu akan berdampak positif bagi BBRI karena bank ini mengalami arus keluar terbesar di kuartal III tahun 2024, tetapi masih menjadi menjadi salah satu saham favorit asing. 

Baca Juga: Indeks Sedang Berada di Zona Merah, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Adapun masing-masing saham yang direkomendasikan oleh CGS Sekuritas sebagai berikut: 
1. Bank Raykat Indonesia (BBRI) diberi rekomendasi Add dengan target Rp 6.000 
2. Bank Negara Indonesia (BBNI) rekomendasi Add dengan target Rp 6.500
3. Indofood CBP (ICBP) rekomendasi Add dengan taerget Rp 12.400
4. Medikaloka Hermina (HEAL) rekomendasi sahamnya Add dengan target harga Rp 1.600
5. XL Axiata (EXCL) rekomendasi sahamnya Hold dengan target harga Rp 2.350 per saham

Selanjutnya: OJK: Perusahaan Asuransi Berkomitmen Penuhi Aturan Modal Minimum pada Tahun 2026

Menarik Dibaca: Promo Superindo 21-24 Oktober 2024, Beli 1 Gratis 1 Sosis Bernardi dan So Nice

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×