Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah ke bawah level 6.900, tepatnya di posisi 6.855,69. IHSG mencapai level tersebut usai terjun 65,85 poin atau turun 0,95% pada perdagangan kemarin (11/6).
Head of Research Mega Capital Sekuritas (InvestasiKu) Cheril Tanuwijaya mengamati bahwa pelemahan IHSG kemarin sejalan dengan berlanjutnya trend koreksi harga di bursa regional Asia. Sementara bursa saham global melemah menanti arah kebijakan The Fed.
Baca Juga: Kiwoom Sekuritas Rekomendasikan Buy Saham ACES, HEAL, MBMA, SMIL untuk Rabu (12/6)
Mayoritas bursa saham global mencatat pelemahan menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) periode Mei yang diperkirakan melambat, tapi masih tinggi.
Namun, Indeks S&P 500 dan Nasdaq menguat hingga mencetak rekor harga tertinggi, setelah Apple mengumumkan kerja sama dengan ChatGPT untuk membuat berbagai fitur kecerdasan buatan pada perangkat Apple.
"Hal ini turut diikuti oleh penguatan saham-saham teknologi seiring meningkatnya optimisme investor pada perkembangan teknologi kecerdasan buatan," terang Cheril dalam riset yang disiarkan Rabu (12/6).
Dari harga komoditas, harga minyak acuan Bren melanjutkan penguatannya kembali sebesar +0.28% ke level US$ 82.13 pada Selasa (11/6).
Energy Information Adminitration (EIA) memperkirakan rekor yang lebih besar untuk produksi minyak AS dan permintaan global pada tahun 2024.
Baca Juga: Cermati Rekomendasi Saham ELSA, KLBF, MBMA, dan TINS untuk Rabu (12/6)
Produksi minyak AS diperkirakan akan tumbuh sekitar 310.000 barel per hari (bpd) menjadi 13.24 juta bpd tahun ini, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya pada bulan Mei.
Dari sisi permintaan, konsumsi minyak mentah dan bahan bakar cair dunia diperkirakan meningkat sebesar 1.1 juta bpd menjadi 103 juta bpd tahun ini.
Kembali ke bursa dalam negeri, Cheril mengamati secara teknikal IHSG telah melemah dari EMA 5 jangka pendek didukung momentum stochastic yang juga di area oversold. Sehingga IHSG berpeluang melanjutkan koreksi dengan rentang area 6.823 - 6.900.
Cheril memprediksi area support berada di level 6.823, 6.798 dan 6.760. Sedangkan resistance berada di area 6.900, 6.940 dan 6.970. Berikut rekomendasi saham yang secara teknikal menarik dicermati:
Baca Juga: IHSG Masih akan Bergerak di Level 6.900-an, Begini Proyeksi MNC Sekuritas
1. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
Analisa:
BRIS saat ini sedang membentuk pola falling wedge dengan potensi penembusan resistance upper trendline dari pola tersebut, didukung oleh penurunan volume dan stochastic yang berada di area oversold.
Rekomendasi buy dengan entry level Rp 2.130 - Rp 2.170
Take Profit: Rp 2.190 - Rp 2.250
Stoploss: Rp 2.080.
2. PT XL Axiata Tbk (EXCL)
Analisa:
EXCL sedang membentuk doji candle pada support lower bollinger band sehingga harga berpeluang rebound ke area resistance mid band, didukung oleh stochastic yang melakukan golden cross.
Rekomendasi buy dengan entry level Rp 2.190 - Rp 2.230
Take Profit: Rp 2.250 - Rp 2.300
Stoploss: Rp 2.160.
Baca Juga: Wajah Bursa Asia Beragam Rabu (12/6) Pagi, Menanti Data Inflasi China dan India
3. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA)
Analisa:
ASSA sedang berada pada support minor uptrend channel dengan membentuk doji candle sehingga harga berpotensi menguat dari support tersebut, didukung oleh momentum stochastic yang telah keluar dari area oversold.
Rekomendasi buy dengan entry level Rp 745 - Rp 755
Take Profit: Rp 765 - Rp 785
Stoploss: Rp 730.
4. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
Analisa:
MBMA sedang membentuk bullish marubozu pada support lower uptrend channel didukung dengan stochastic yang bergerak divergence dengan harga. Hal ini mengindikasikan bahwa harga berpeluang melanjutkan penguatan ke resistance selanjutnya.
Rekomendasi buy dengan entry level Rp 575 - Rp 605
Take Profit: Rp 615 - Rp 645
Stoploss: Rp 555.
Baca Juga: IHSG Masih akan Bergerak di Level 6.900-an, Begini Proyeksi MNC Sekuritas
5. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA)
Analisa:
MIKA telah menembus middle line dari uptrend channel sehingga harga berpeluang menguji area resistance dengan dukungan stochastic yang bergerak menguat dan pembentukan bullish hammer pada harga.
Rekomendasi buy dengan entry level Rp 2.990 - Rp 3.070
Take Profit: Rp 3.100 - Rp 3.170
Stoploss: Rp 2.990.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News