kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.495.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.585   85,00   0,54%
  • IDX 7.521   40,52   0,54%
  • KOMPAS100 1.169   8,10   0,70%
  • LQ45 933   4,48   0,48%
  • ISSI 227   2,02   0,90%
  • IDX30 480   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 578   0,90   0,16%
  • IDX80 133   1,02   0,77%
  • IDXV30 142   1,62   1,15%
  • IDXQ30 161   0,16   0,10%

Saham Konsumer Menjadi Saham Paling Diuntungkan di Program Pemerintahan Baru


Senin, 14 Oktober 2024 / 04:50 WIB
Saham Konsumer Menjadi Saham Paling Diuntungkan di Program Pemerintahan Baru
ILUSTRASI. Produk mi instan Indomie produksi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) pada etalase pasar swalayan di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per Kamis (07/3) ditutup menguat 44.162 poin atau 0,60% ke level 7,373,9. Laju positif IHSG tidak diikuti laju saham konsumer ICBP yang anjlok 450 poin atau 4,04% ke level 10.700 per saham. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi kelas menengah yang terus menurun menjadi kelas bawah justru akan menguntungkan bagi saham sektor konsumer. Pasalnya pemerintahan baru akan lebih banyak berpihak pada konsumen kelas bawah. 

Analis CGS International Sekuritas Indonesia Andrian A Saputra dalam riset 10 Oktober 2024 memaparkan jika sektor konsumsi kebutuhan bahan pokok akan terus diuntungkan oleh kebijakan pemerintah yang semakin berpihak pada konsumen kelas bawah. Meski begitu, dia mempertahankan rekomendasi neutral karena kekhawatiran akan persaingan yang akan berdampak buruk bagi saham-saham seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR). 

Andrian menyebut, pilihan utama sahamnya di sektor ini adalah saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan MYOR. Sebab menurut dia, perusahaan-perusahaan ini kemungkinan besar akan mendapatkan keuntungan paling besar dari program-program pemerintah yang akan datang seperti makan siang gratis. Program ini akan membantu meningkatkan daya beli konsumen berpenghasilan rendah dan menengah. 

Baca Juga: Daya Beli Lesu, Mayora Optimistis Capai Pertumbuhan 10% di Akhir 2024

Faktor yang bisa mendongkrak prospek saham sektor konsumer yang lain menurut Andrian adalah potensi insentif konsumsi baru dari pemerintah, apresiasi rupiah terhadap dollar AS yang seharusnya mendorong arus masuk modal. Namun potensi penurunan prospek saham sektor konsumer adalah tingginya tingkat pemutusan hubungan kerja (PHK) di pasar tenaga kerja yang membebani daya beli masyarakat, dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Selain itu di awal tahun ini, CGS Sekuritas menulis, report a win-lose situation yang menunjukkan judi online mungkin dapat menghambat konsumsi di Indonesia. Data pemerintah mengidentifikasi judi online dengan total transaksi senilai US$ 21 miliar pada tahun 2023 sebagai masalah yang semakin serius di negara ini. "Namun, baru-baru ini, kami mensurvei 20 kata kunci Google Trend terpopuler yang berkaitan dengan situs perjudian online di Indonesia dan mengamati bahwa pada kuartal III tahun 2024, 15 dari situs-situs ini telah menunjukkan tren penurunan secara kuartalan yang menurut kami menjadi sesuatu yang cukup menggembirakan," kata Andrian.

Menurut penyampaian Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), total transaksi judi online di Indonesia telah menurun menjadi US$ 5 miliar pada kuartal II tahun 2024, dari US$ 6 miliar pada kuartal I tahun 2024. "Selain itu, kami mencatat bahwa salah satu grup judi online telah mulai menawarkan promosi, termasuk bonus gratis untuk anggota aktif, sejak pertengahan September, sebuah pergeseran dari sebelumnya yang tidak pernah menawarkan promosi semacam ini. Kami juga melihat adanya iklan pinjaman online yang lebih sering di platform judi online," terang Andrian.

Ini berarti potensi penghambat untuk sektor konsumer mulai berangsur hilang. Di kuartal III tahun ini, Andrian memperkirakan emiten-emiten sektor konsumsi kebutuhan bahan pokok akan membukukan pertumbuhan laba per saham alias earning per share (EPS) turun 9% hingga naik 46% secara kuartalan. Sementara secara tahunan EPS emiten sektor konsumsi akan turun 30% hingga naik 43% di kuartal III tahun ini. 

"Kami mengantisipasi ICBP bisa melampaui proyeksi konsensus Bloomberg dengan laba bersih (NPAT) inti sebesar Rp 2,44 triliun, naik 4% secara kuartalan dan naik 8% secara tahunan. Sementara margin EBIT meningkat sebesar 70bps secara kuartalan," kata Andrian. Kalau MYOR kemungkinan membukukan laba bersih (NPAT) inti sebesar Rp 756 miliar, naik 46% secara kuartalan tapi turun 2% secara tahunan. 

"Kami memproyeksikan margin laba kotor di kuartal III tahun 2024 sebesar 23,8%, di bawah panduan 25% di tengah meningkatnya harga bahan baku, terutama coklat dan kopi," ujar Andrian. Sementara SIDO diperkirakan membukukan kenaikan laba bersih sebesar 43% secara tahunan namun turun 9% secara kuartalan menjadi Rp 198 miliar di kuartal III tahun 2024. Laba tersebut di bawah rata-rata musimannya tetapi masih sejalan dengan konsensus Bloomberg untuk laba bersih inti dalam sembilan bulan di tahun ini. 

Sementara itu, CMRY berpotensi menghasilkan laba bersih (NPAT) inti sejalan dengan konsensus sebesar Rp 420 miliar di kuartal III tahun 2024. Laba tersebut naik 1% secara kuartalan dan naik 22% secara tahunan. Sementara laba bersih inti dalam sembilan bulan akan sejalan dengan konsensus.

Terakhir, CGS Sekuritas memperkirakan laba bersih (NPAT) inti Unilever Indonesia akan di bawah Rp 1 triliun, turun 30% yoy di kuartal III tahun ini. Tetapi laba di sembilan bulan di tahun 2024 akan sejalan dengan konsensus yaitu sebesar Rp 3,5 triliun, turun 17% secara tahunan setelah konsensus Bloomberg menurunkan proyeksi laba bersih (NPAT) di tahun 2024 sebesar 10% di kuartal III tahun ini.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Sido Muncul (SIDO) yang Bakal Ditopang Penjualan Tolak Angin

CGS Sekuritas rekomendasi add saham ICBP dengan target di Rp 12.400. "Kami percaya Indofood CBP akan menjadi penerima manfaat atas kebijakan pemerintah yang baru dan pemulihan konsumsi segmen masyarakat berpenghasilan rendah," kata dia. ICBP juga diperkirakan membukukan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 5,1% secara tahunan di tahun 2024. 

Sementara Mayora Indah juga menyarankan Add dengan target harga Rp 2.850 per saham. Mayora Indah juga dinilai mendapatkan keuntungan dari program makan gratid di Indonesia serta stimulus pemerintah China karena China merupakan salah satu top 5 pasar ekspor. 

Kalau Unilever Indonesia rekomendasi hold dengan target harga Rp 2.280 per saham.  UNVR menawarkan imbal hasil dividen sebesar 5% dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya yang sebesar 4%. "Kami memperkirakan EPS di tahun 2024 akan tumbuh 4%, di bawah rata-rata perusahaan sejenis lainnya yang tumbuh 9%," jelas analis. 

Selanjutnya: Prakiraan Cuaca BMKG Provinsi DKI Jakarta Lengkap, Cek Update Hari Ini dan Besok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×