kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jelang akhir tahun, Indo Tambangraya Megah (ITMG) kejar target produksi


Kamis, 10 Oktober 2019 / 19:40 WIB
Jelang akhir tahun, Indo Tambangraya Megah (ITMG) kejar target produksi
Direktur Keuangan ITMG Yulius K Gozali


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

Di antaranya mengurangi nisbah kupas, meningkatkan sistem perawatan fasilitas-fasilitas strategis seperti Pelabuhan Bontang, Pelabuhan Bunyut, dan fasilitas pengolahan serta pengelolaan atawa crushing and stock piling.

"Kami juga melakukan transformasi digital sepanjang rantai nilai pertambangan guna meningkatkan efektivitas kegiatan operasi produksi serta optimalisasi sumber daya yang ada," paparnya.

Saat ini, ia menyampaikan ITMG, anggota indeks Kompas100 ini, belum berencana untuk melakukan aksi korporasi tertentu. Sebelumnya dalam keterbukaan informasi Rabu (10/10) emiten berkode saham ITMG ini melakukan melakukan penelaahan terbatas laporan keuangan kuartal 3 2019.

"Sejauh ini kami belum mempunyai rencana untuk melakukan aksi korporat tertentu. Adapun penelaahan laporan keuangan adalah hal rutin setiap triwulan yang dilakukan oleh pihak ketiga yang independen," ujarnya.

Sebelumnya ITMG dikabarkan tengah mengkaji rencana buyback saham. Yulius menambahkan sejauh ini ITMG juga belum berencana melakukan pembelian kembali saham meskipun ada opsi terbuka untuk hal tersebut.

Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas melihat prospek harga ITMG ada potensi dengan adanya rencana aksi buyback, lantaran harganya saat ini juga tergolong murah.

Hanya saja dengan kondisi tren harga batubara yang belum membaik turut menjadi pemberat buat harga kembali menguat. Adapun yang menjadi sentimen negatif adalah permintaan dari China uang cenderung turun terlihat dari data impor batubara termal dan metalurgi turun menjadi 3,2 juta ton dalam sepekan 4 Oktober dari 4,28 juta pada minggu sebelumnya.

"Begitu juga Jepang, Korea dan India yang mana impor mereka turun juga," tambahnya.

Baca Juga: Harga Minyak Naik, Saham Berbasis Komoditas Ikut Terdongkrak

Ia menilai strateginya yang bisa dilakukan perusahaan dengan memperbesar porsi ekspor dengan mencari target pasar baru guna meningkatkan pendapatan. Dan yang tak kalah penting melakukan efisiensi.

Sukarno merekomendasi hold untuk sahamITMG dengan target harga Rp 13.600 per saham. Adapun pada penutupan perdagangan Kamis (10/10), harga saham ITMG menguat 1,78% ke angka Rp 12.875 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×