kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Jasa Utama Capital Sekuritas targetkan antar 10 perusahaan melantai di bursa


Jumat, 05 Oktober 2018 / 16:52 WIB
Jasa Utama Capital Sekuritas targetkan antar 10 perusahaan melantai di bursa
ILUSTRASI. Ilustrasi IPO atau Go Public


Reporter: Yoliawan H | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Utama Capital Sekuritas menargetkan untuk mengantar 10 perusahaan melakukan aksi penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga akhir tahun 2018.

Direktur Utama Jasa Utama Capital Deddy Suganda mengatakan saat ini pihaknya sudah mengantar lima perusahaan melantai di BEI dan masih ada lima perusahaan lagi yang akan mengantri untuk tercatat di BEI. Yang terbaru, Jasa Utama Capital barus saja mengantar PT Super Energy Tbk (SURE) dengan dana serapan mencapai Rp 37,20 miliar.

“Akan ada lima lagi hingga akhir tahun, Sentrafood yang satu grup dengan SURE, Kemfood dan Nusantara Properti yang berbasis di Bali. Dua lagi saya belum bisa sebut,” ujarnya saat ditemui di BEI, Jumat (5/10).

Terkait besarannya, menurut Deddy, Properti hotel di Bali nilai IPO sekitar Rp 200 miliar dan Kemfood Sosis sekitar Rp 40 miliar.

Banyaknya perusahaan dengan size mini yang melantai di BEI, menurut Deddy itu merupakan spesialisasi dari Jasa Utama Capital yang banyak menyaring perusahaan mini. Itu disebabkan dengan adanya tax amnesty yang membuat kendala perpajakan mereka teratasi sehingga siap menjadi perusahaan terbuka.

Untuk kelima calon emiten yang sedang mengantri ini, pihaknya akan menyiapkan lima calon emiten ini menggunakan buku bulan September tahun 2018.

“IPO tahun depan masih belum prediksi. Karena kemungkinan ada aturan baru minimal saham free float IPO sebesar 10%. Kami tunggu animo ke depannya,” ujar Deddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×