kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jasa Marga (JSMR) targetkan Ebitda naik 15% di tahun ini


Jumat, 07 Februari 2020 / 19:22 WIB
Jasa Marga (JSMR) targetkan Ebitda naik 15% di tahun ini
ILUSTRASI. Kenaikan tarif tol di sejumlah ruas tol bakal membantu target Ebitda perusahaan


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menargetkan Ebitda tahun 2020 minimal naik 15% dari perolehan sebelumnya. Target tersebut sejalan dengan penyesuaian tarif sejumlah ruas tol serta ruas tol baru yang akan segera beroperasi di tahun ini.

Sekretaris Perusahaan JSMR Mohamad Agus Setiawan mengatakan, ruas tol yang akan segera beroperasi adalah Tol Cinere-Serpong dan Tol Kunciran-Cengkareng. Dua ruas tol tersebut ditargetkan bisa beroperasi pada akhir semester pertama tahun ini.

Selain itu, juga ada Tol Jakarta-Cikampek Elevated (Japek) II yang sudah diresmikan namun belum berlaku tarif, yang akan menjadi penyumbang kenaikan Ebitda tahun ini

Baca Juga: Semester I-2020, Jasa Marga (JSMR) berencana cari pendanaan Rp 5 triliun .

Sedangkan pada awal tahun ini, ruas tol yang sudah mengalami kenaikan tarif adalah Tol Dalam Kota (Dakota), dan Tol Cawang-Tomang-Cengkareng. Kemudian yang akan mengalami penyesuaian tarif lagi adalah Tol Surabaya-Gempol dan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera).

“Jadi balik lagi, kalau seberapa besar dari penyesuaian saya kurang tahu angka pastinya, tetapi yang paling signifikan untuk Ebitdanya,” jelas Agus, Jumat (7/2).

Agus menambahkan, soal penyesuaian tarif ini tidak terlalu berdampak signifikan karena perusahaan telah melakukan rencana bisnis yang termasuk di dalamnya soal beban-beban yang perlu mereka tanggung dalam pengoperasian jalan tol. Misalnya apabila terjadi gangguan banjir yang terjadi di ruas tol milik Jasa Marga.

Namun demikian, Agus mengatakan bahwa kinerja di tahun 2019 melebihi target perusahaan. Sehingga di tahun 2020, dengan adanya ruas tol baru yang beroperasi tersebut kinerja perusahaan diharapkan semakin signifikan.

“Kenapa? Karena Japek Elevated akan menghasilkan, kemudian JORR-2 sudah beroperasi. Kalau beroperasi di semester satu dan dikenakan tarif di semester dua, itu kan sebetulnya sudah memberikan sumbangan pendapatan. Kita harapkan volume lalu lintas juga semakin tinggi karena pendistribusian volume juga akan besar,” ujar Agus.

Asal tahu saja, pendapatan Jasa Marga pada kuartal III-2019 tercatat mencapai Rp 21,15 triliun. Capaian tersebut mengalami penurunan dari kuartal III-2018 yang tercatat mencapai Rp 27,38 triliun. Penurunan tersebut disebabkan turunnya pendapatan konstruksi menjadi Rp 13,19 triliun dari Rp 20,25 triliun di kuartal III-2018.

Baca Juga: Jasa Marga beberkan fakta, 46% kecelakaan tol libatkan kendaraan non-golongan I

Sementara itu pendapatan tol dan usaha lainnya tercatat tumbuh menjadi Rp 7,96 triliun dari yang sebelumnya sebesar Rp 7,13 triliun. Jumlah pendapatan dari pengoperasian jalan tol pada periode tersebut mencapai 37,64% dari total keseluruhan pendapatan. 

Dari laporan tersebut, Agus mengatakan sepanjang 2019, pendapatan dari pengoperasian jalan tol sudah mencapai sekitar 30% dari keseluruhan total pendapatan. Dengan begitu, perusahaan meyakini bisnis Jasa Marga akan terus terjaga. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×