Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) gencar menambah proyek jalan tolnya. Teranyar, operator jalan tol ini lolos dalam pra kualifikasi Jalan Tol Sentul Selatan-Karawang Barat.
Emiten pelat merah ini juga menargetkan untuk dapat memperoleh hak pengusahaan Jalan Tol Akses Patimban. Jasa Marga bersama Konsorsium sebagai single bidder. Kemudian, Jasa Marga juga ikut serta dalam lelang pengusahaan Jalan Tol Bogor-Serpong bersama dengan Konsorsium yang saat ini masih dalam tahap prakualifikasi.
Analis Fundamental B-Trade Raditya Krisna Pradana menilai, fundamental Jasa Marga solid untuk mengerjakan berbagai proyek jalan tol. Hal itu dilihat baik dari sisi profitabilitas maupun arus kas JSMR.
Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) Gencar Membidik Proyek Jalan Tol
"Untuk cash flow, rasio operating cash flow JSMR berada di level 21,62%," ujar Raditya kepada Kontan.co.id, Selasa (31/5).
Kemudian, net change in cash 2021 juga menunjukkan penguatan dibanding tahun 2020. Sehingga cadangan kas Jasa Marga dinilai mumpuni.
Lalu, tujuan spin off dan IPO anak perusahaan dinilai Raditya dapat mendukung keberlanjutan bisnis dan juga memberikan kontribusi positif bagi pengembangan perseroan. "Terutama dalam rangka untuk masuk membiayai beberapa pipeline jalan tol baru ke depan," kata dia.
Baca Juga: Jasa Marga Lanjutkan Pekerjaan Pemeliharaan dan Rekonstruksi Jalan Tol Jagorawi
Berangkat dari hal tersebut, dia melihat prospek JSMR tahun ini menarik. Terlebih juga didukung katalis positif, seperti transisi pandemik ke endemik yang sedang dilakukan oleh pemerintah sehingga tahun ini mudik lebaran boleh dilakukan.
"Tidak menutup kemungkinan hal ini akan terjadi lagi saat libur Nataru akhir tahun ini," imbuh dia.
Berdasarkan hal itu, B-Trade memproyeksikan tahun ini Jasa Marga dapat mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar Rp 17 triliun hingga Rp 18 triliun, atau naik 12% secara tahunan. Sementara untuk laba bersih diperkirakan sebesar Rp 2 triliun-Rp 2,5 triliun atau tumbuh 25% secara tahunan.
Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) Lakukan Rekonstruksi Pavement di Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek
Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova juga melihat positif akan prospek JSMR. Menurutnya, dengan strategi laba ditahan dan spinoff beberapa ruas tol yang ditujukan membiayai beberapa ruas tol baru akan menjadi sumber pendapatan baru perseroan di waktu mendatang.
Sejalan dengan kondisi tersebut pun secara teknikal pergerakan harga sahamnya diperkirakan masih relatif stabil di kisaran angka Rp 4.000 dengan resisten di Rp 4.500. "Pelaku pasar masih akan menantikan progres ke depan terkait langkah yang dilakukan JSMR," ujar Ivan.
Raditya juga melihat secara teknikal saham JSMR sedang dalam tren bullish. Adapun support berada di level Rp 3.920 dan resistance di level Rp 4.050. "Apabila berhasil breakout dari resistance kami proyeksikan akan mengalami penguatan ke area Rp 4.520. Untuk mid to long term kami proyeksikan bisa ke area Rp 6.480," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News