Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) melaporkan kinerja yang kuat di kuartal I 2022 dengan laba bersih tumbuh 142% secara tahunan (year on year/yoy) ke Rp 392,8 miliar.
Analis Samuel Sekuritas, Andreas Kristo Saragih, menilai realisasi itu setara dengan 20% estimasinya dan 26% dari estimasi konsensus.
Kenaikan laba bersih seiring dengan pendapatan jalan tol yang naik 16% yoy ke Rp 3,2 triliun atau setara dengan 23% dari estimasi Samuel Sekuritas dan 20% estimasi konsensus.
Kinerja kuartal I JSMR ditopang oleh trafik kendaraan, yang mana volume transaksi tumbuh 14% yoy ke 286 juta transaksi dengan volume transaksi di jalan tol cabang mencapai 247 juta atau tumbuh 10% YoY.
Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) Punya Corporate Communication and Community Group Head Baru
Kemudian di jalan tol anak usaha mencapai 39 juta, tumbuh 47% yoy. Di sisi lain, pendapatan per transaksi tercatat naik 1,4% yoy ke Rp 10.274/transaksi.
EBITDA perseroan tumbuh 12,7% yoy ke Rp 2,17 triliun, meskipun EBITDA margin turun 2,12ppt yoy ke 67,8%.
"Beban Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan beban pegawai menjadi penyebab utama turunnya margin seiring dengan berakhirnya keringanan beban pajak PBB dari pemerintah dan juga adanya tambahan jalan tol operasional," tulisnya dalam riset, Jumat (27/5).
Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) Gencar Membidik Proyek Jalan Tol
Spin off 13 ruas tol milik JSMR ke Jasamarga Transjawa Tollroad (JTT) akan efektif di 1 Juli 2022 dan kemudian JSMR akan fokus untuk proses equity fund raising baik berupa IPO ataupun partnership.
Selain itu, JSMR akan melakukan divestasi jalan tol untuk beberapa ruas yang salah satunya adalah Jakarta Cikampek Elevated.
Baca Juga: Berikut Rekomendasi Saham dari Samuel Sekurits untuk Senin (23/5)
"Kami memproyeksikan dana hasil equity fund raising di JTT akan digunakan JSMR untuk membiayai pembangunan ruas tol baru dimana JSMR memiliki target untuk membangun setidaknya lima ruas tol baru hingga 2024," paparnya.
Walau prospek positif, Samuel Sekuritas menurunkan rating menjadi HOLD karena terbatasnya upside potensial dengan target harga yang tidak berubah di Rp 4.150 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News