kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jasa Marga (JSMR) bereskan administrasi sebelum bayar proyek Japek II Rp 13,5 triliun


Rabu, 04 Desember 2019 / 18:49 WIB
Jasa Marga (JSMR) bereskan administrasi sebelum bayar proyek Japek II Rp 13,5 triliun


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jalan tol layang Jakarta-Cikampek (Japek) II akan segera bisa difungsionalkan. Pasalnya hingga saat ini pengerjaan tol yang dikenal dengan nama Japek Elevated II ini sudah mencapai 99,97%.

Direktur Utama PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek Joko Dwijono menjelaskan jalan tol Japek Elevated II ini sudah selesai melakukan uji laik fungsi. Namun masih ada beberapa catatan seperti perbaikan rambu, marka dan kesiapan kamera pemantau atau cctv.

“Nah kami berusaha memenuhi hal-hal tersebut sampai dengan fungsional,” jelas Joko, Rabu (4/12).

Pemerintah menargetkan tol Japek Elevated II ini sudah bisa dipakai secara fungsional pada 15 Desember 2019. Dengan target tersebut, pihak Jasa Marga masih akan terus memenuhi catatan uji laik fungsi. Di sisi lain, Jasa Marga juga tengah melakukan proses penyelesaian administrasi untuk pembayaran kepada kontraktor.

Baca Juga: Tol Jakarta-Cikampek elevated beroperasi 15 Desember, PUPR masih hitung tarif

Based on contract setelah serah terima selesai. Bisa minggu depan bisa bulan depan,” ujar Joko soal ditanya kapan pembayaran akan dilakukan.

Asal tahu saja, proyek tol Japek Elevated II ini telah digarap oleh konsorsium PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Acset Indonusa Tbk (ACST) sejak 2017 silam. Jalan tol ini membentang dari Cikunir sampai Karawang Barat sepanjang 38,6 kilometer (km).

Direktur Teknik Jasamarga Jalan Layang Cikampek Biswanto menjelaskan nilai investasi yang digelontorkan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dalam proyek ini mencapai Rp 16,2 triliun. Di mana sebesar Rp 13,5 triliun merupakan nilai konstruksi yang akan dibayarkan kepada WSKT dan ACST dan sebanyak Rp 1,2 triliun merupakan viability gap fund (VGF) untuk jalan tol Trans Semarang sepanjang 1,2 km.

“Saat tender persyaratannya memberikan VGF untuk tol Trans Sumatra diberikan kepada Hutama Karya,” ujar dia.

Baca Juga: Akhirnya, 15 Desember jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek II) dibuka

Sekadar informasi, masa konsensi jalan tol ini mencapai 45 tahun sejak masa pembangunan yaitu tahun 2017. Adapun konsensi dipegang oleh JSMR sebanyak 80% dan PT Ranggi Sugiron Perkasa memegang porsi 20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×