Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC Cabang Tanjung Priok mengenai penggunaan sarana bantu pemanduan di luar Pelabuhan Cabang Tanjung Priok pada Jumat (30/4).
Sebelumnya, kerjasama serupa juga telah ditandatangi oleh IPCM dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC Cabang Banten di Jakarta, pada Kamis (29/4) silam.
Perjanjian kerja sama dengan Cabang Tanjung Priok ditandatangani Direktur Utama IPCM Amri Yusuf dan General Manager IPC Cabang Tanjung Priok Guna Mulyana. Sementara, perjanjian kerjasama dengan IPC Cabang Banten dilakukan Amri Yusuf, Direktur Utama IPCM dan General Manager IPC Cabang Banten, Agus Hendrianto disaksikan Komisaris Utama IPCM, Zuhri Iryansyah.
Baca Juga: Pendapatan naik, laba Jasa Armada Indonesia (IPCM) turun
Kerjasama ini meliputi penyediaan dan/atau penggunaan kapal tunda sebagai sarana bantu pemanduan yang dilaksanakan dengan sistem on call untuk melayani market baru.
“Penandatanganan kerjasama ini sejalan dengan optimisme IPCM dalam perluasan pasar yang terus dikembangkan pada tahun ini. Kerjasama ini merupakan sinergi baik IPC Group untuk mengoptimalkan kapal tunda yang dibutuhkan oleh pihak ketiga dengan tetap memperhatikan dan memprioritaskan pelayanan kapal-kapal pada market eksisting.” ujar Amri Yusuf, Direktur Utama IPCM dalam siaran pers, Kamis (6/5).
Sebagai informasi, IPCM mencatat pendapatan Rp 697 miliar sepanjang tahun lalu. Perolehan ini naik 2% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 682 miliar.
Segmen penundaan kapal atawa towage masih menjadi kontributor utama pendapatan IPCM. Porsinya mencapai 88% dari pendapatan konsolidasi.
Sedangkan, segmen pemanduan kapal alias pilotage hanya berkontribusi sekitar 4% atau setara Rp 25 miliar terhadap pendapatan konsolidasi. Kemudian, segmen jasa pengelolaan kapal menyumbang Rp 56 miliar atau setara 8% terhadap pendapatan konsilidasi.
Cuma memang, sejumlah kenaikan pada pos pajak membuat beban operasional IPCM naik 237% secara tahunan menjadi Rp 38,44 miliar. Sehingga, laba usaha Jasa Armada turun 18% menjadi Rp 89,17 miliar.
IPCM juga mencatat beban keuangan Rp 4,62 miliar, melesat 29 kali lipat dari sebelumnya Rp 154,92 juta. Dus, laba bersih IPCM di tahun 2020 turun 11% menjadi Rp 80,23 miliar dari sebelumnya Rp 90,05 miliar.
Selanjutnya: Prospek membaik, begini rekomendasi saham Jasa Armada (IPCM)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News