Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Di awal tahun 2017, pasar surat utang domestik berhasil menorehkan return positif.
Mengacu Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), pada Januari 2017, kinerja pasar obligasi dalam negeri (Indonesia Composite Bond Index) naik 1,73% ke level 212,05. Ini ditopang oleh pasar obligasi pemerintah (INDOBeX Government Total Return) yang tumbuh 1,75% menjadi 209,11. Serta performa pasar obligasi korporasi (INDOBeX Corporate Total Return) yang melambung 1,5% ke posisi 224,63.
Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra memaparkan, ada beberapa katalis positif yang menopang kinerja pasar surat utang Indonesia sepanjang Januari 2017. Pertama, masuknya aliran dana asing ke pasar surat berharga negara (SBN).
Merujuk situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan per 31 Januari 2017, kepemilikan SBN domestik yang dapat diperdagangkan mencapai Rp 685,51 triliun, melonjak 2,95% atau Rp 19,7 triliun dari posisi akhir tahun 2016 yang tercatat Rp 665,81 triliun. "Januari ini ada capital inflow di pasar SBN. Asing net buy," imbuhnya,
Kedua, apresiasi rupiah terhadap mata uang Negeri Paman Sam. Mengutip Bloomberg, valuasi rupiah menguat 0,75% dari semula Rp 13.471 menjadi Rp 13.369 sepanjang Januari 2017.
Ketiga, pergerakan imbal hasil US Treasury yang cenderung stagnan di level 2,44%.
Keempat, kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pasca pelantikan yang belum terang benderang. "Terutama terkait ekonomi. Bahkan ia melihat dollar AS perlu diperlemah agar tidak kalah bersaing dalam perdagangan," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News