Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Pagi ini, kontrak harga emas tak banyak mengalami perubahan. Namun, sejumlah analis memprediksi, harga emas kemungkinan akan turun karena adanya aksi jual investor terkait harga emas yang sudah mencapai level tertinggi dalam dua bulan terakhir.
Pada pukul 11.42 waktu Tokyo, kontrak harga emas untuk pengantaran cepat berada di posisi US$ 1.246,30 per troy ounce setelah kemarin sempat bertengger di level US$ 1.250,03. Sementara, kontrak harga minyak untuk pengantaran Desember turun 0,2% menjadi US$ 1.248 per troy ounce di COMEX, New York.
"Dilihat secara teknikal, emas saat ini menunjukkan tren turun setelah naik tajam bulan lalu," jelas Hiroyuki Kikukawa, general manager of research IDO Securities Co.
Asal tahu saja, sepanjang Agustus, harga emas sudah melonjak hingga 5,6%. Ini merupakan kenaikan bulanan tertinggi sejak April seiring melorotnya harga saham.
"Pada dasarnya, harga emas masih bullish akibat adanya kecemasan mengenai pertumbuhan ekonomi global," jelas Kikukawa. Dia menambahkan, permintaan emas tetap tinggi seiring dengan adanya musim kawin di India.
Sementara itu, Dan Brebner, analis Deutsche Bank AG di London memprediksi, harga emas akan menyentuh US$ 1.550. Sejauh ini, prediksi Brebner selalu benar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
